
Sebelum listrik terpasang dimana-mana hingga ke pelosok Indonesia, para warga mengenal 1 jenis lampu penerangan yang dikenal dengan sebutan Lampu Petromak (Petromax), yang juga tak sedikit yang menyebut sebagai Lampu Stromking, Strongking, dan lainnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, Lampu Petromak ini pertama kali masuk ke Koloni Hindia Belanda (Indonesia kini) pada sekitar tahun 1916, atau 6 tahun setelah ditemukan di Negeri Jerman.
Lampu Petromax ditemukan oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Max Graetz pada tahun 1910. Dari namanya lah Petromax diambil yakni; gabungan 2 kata; Petroleum dan Max, nama depan Max Graetz; sehingga disebut Petromax.
Max Graetz sendiri sebenarnya adalah seorang CEO di perusahan Ehrich and Greatz yang berpusat di Berlin. Kesediaan bahan bakar minyak tanah dan spiritus yang melimpah ruah saat itu, dan sebagian besar penduduk dunia belum bisa menikmati listrik secara merata, sehingga menjadikan Lampu Petromax sangat populer di seluruh dunia termasuk di Hindia Belanda. ©Jurnalisia™
👀 2537
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.