Nabi dan Rasul Dari Ribuan Tahun Namun (Masih) Dipercaya di Era Modern - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 21 Maret 2025

    Nabi dan Rasul Dari Ribuan Tahun Namun (Masih) Dipercaya di Era Modern

    foto ilustrasi


    Bayangkan di era kita hidup sekarang, tiba-tiba muncul seseorang di depan kita mengaku sebagai seorang Nabi Utusan Tuhan; dipastikan dalam waktu tak berapa lama semua platform media sosial akan menyebarkan berita tersebut; dan gelombang bully, hujatan, makian dan sejenisnya akan memenuhi kolom komentar.

    Mari kita flash back, atau mundur ke ribuan tahun dari era ini; banyak orang yang telah mengaku Nabi dan Rasul di hadapan banyak orang; dimana ketika itu kemajuan dan kecerdasan berpikir orang-orang itu belum semaju dan secerdas orang-orang di era modern saat ini.

    Orang-orang di era ribuan tahun lalu itu banyak yang menolak pengakuan seseorang yang mengklaim dirinya sebagai Nabi dan Rasul atau Utusan Tuhan; karena orang ini mengubah pola pikir atau mindset umum yang dianut kebanyakan orang waktu itu. Orang-orang di era itu yang tingkat kecerdasan berpikirnya kebanyakan sangat jauh dari orang-orang di era modern ini saja; menolak pengakuan dan klaim Nabi dan Rasul, namun justru orang-orang modern di era ini sebagian besar mempercayai keberadaan Nabi dan Rasul yang diceritakan hidup ribuan tahun lalu itu.

    Mereka yang hidup ribuan tahun lalu itu, yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul itu boleh jadi adalah orang jenius diantara sekian banyak orang; yang punya berbagai kemampuan di atas rata-rata dan dapat melakukan apa saja termasuk hal-hal supranatural yang disebut sebagai mukjizat. Semua cerita tentang orang-orang yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul pada ribuan tahun lalu itu; tak sedikit yang beranggapan cuma cerita bahkan legenda yang tak semua bisa dikonfirmasi secara historis, empiris apalagi ilmiah.

    Kebanyakan orang menerima semua cerita tentang orang-orang yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul itu berdasarkan keyakinan dan keimanan tanpa mengkonfirmasinya dengan akal dan logika; percaya begitu saja terhadap cerita-cerita yang dikumpulkan dalam berbagai buku yang disebut kitab suci; yang mendoktrin mereka yang mau percaya sehingga menjadi semacam dogma yang sangat diyakini kebenarannya.

    Dan yang mengherankan adalah; mereka yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul itu cuma berasal dari satu kawasan di planet Bumi ini yakni wilayah yang disebut Timur Tengah atau dulu disebut sebagai Levant. Kenapa para Nabi dan Rasul itu tak ada yang berasal dari Benua Amerika, Australia, Afrika, Oceania maupun Nusantara ? Kenapa para Nabi dan Rasul itu cuma berasal dari 2 Bangsa yakni Israel dan Arab saja, tak ada dari Bangsa Yunani, Romawi, Hindustan, Germania, Slavia, Maya, Inca, bahkan dari Bangsa Melayu Nusantara ? Atau agaknya Tuhan cuma mengenal 2 bangsa itu saja ? Silakan berpikir dengan menggunakan logika, jika perlu tanyakan ke A.I atau kecerdasan buatan. ©Jurnalisia™
    👀 2789

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...