Interaktif | Pilih Tak Beragama Namun Tetap Percaya Tuhan - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Rabu, 22 Januari 2025

    Interaktif | Pilih Tak Beragama Namun Tetap Percaya Tuhan



    Interaktif,
    Senang, bahkan sangat senang. Ada seorang kawan lama saya yang ternyata sepemikiran atau satu frekuensi dengan saya, yakni sama-sama tak percaya lagi kepada agama apapun.

    "Aku memilih jalan tak mengikuti agama manapun. Sudah sadar aku kebenarannya. Jadi menjalani kehidupanku yang dikelilingi orang-orang yang termakan konsep.......beginilah keadaanku sekarang," ungkapnya dalam Bahasa Banjar, bahasa suku kami; yang hampir 100 persen beragama atau mengaku menganut Islam.

    Namun sebenarnya bukan cuma kawan lama saya ya ng kini tinggal di Jakarta itu, sebelumnya terdapat kawan saya yang lain, bahkan masih terhitung kerabat saya; yang juga meragukan agama-agama berserta konsep ketuhanan yang diajarkan oleh agama-agama yang kesemuanya mengklaim sebagai agama yang benar dari Tuhan. 

    Menurutnya, definisi tentang entitas Tuhan yang ditawarkan dan dijelaskan oleh agama-agama terutama Agama Abrahamik (Samawi); adalah absurd dan tak masuk akal. Begitupun kitab-kitab suci dari agama itu; tak lebih semacam cerita yang dibuat oleh orang-orang jenius yang kemudian dijadikan doktrin dengan menanamkan dalam pikiran dan keyakinan manusia bahwa cerita-cerita itu berasal dari Sang Ilahi.


    "Makin banyak mempelajari agama dan membaca kitab sucinya, maka semakin membuat pikiranku terbuka lebar seluas alam semesta ini; Tuhan bukanlah seperti yang dijelaskan oleh agama manapun. Tuhan sejati adalah yang tak bisa dijelaskan dengan apapun terkecuali diyakini oleh tiap pribadi dengan caranya masing-masing," ungkap mereka.

    Keyakinan, kepercayaan dan keimanan kepada sesuatu yang dianggap melebihi kodrat alam; adalah hak asasi manusia paling dasar, sehingga tak seorangpun bisa melarang maupun memaksakannya tak terkecuali pilihan untuk tak beragama dan tak percaya kepada Tuhan yang yang ditawarkan oleh agama-agama. 

    "Berbuat baik tak harus beragama apapun," kalimat yang disetujui oleh seorang kawan saya yang lain.

    Dengan tak menganut agama apapun, maka seseorang terhindar dari tindakan mengatasnamakan agama apalagi menjual agama untuk kepentingan materi pribadi. ©Jurnalisia™
    👀 1347

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...