Tanah Bumbu,
"Tak ada yang aku kenal. Untuk Calon Bupati sepertinya pilih kotak kosong saja. Untuk Calon Gubernur sudah pasti tak pilih yang perempuan sesuai nasihat Guru Sekumpul," ungkap seorang warga di Desa Sejahtera yang sedang bersiap ke TPS bersama istrinya.
Fenomena memilih Kolom atau Kotak Kosong di Tanah Bumbu bukanlah isapan jempol alagi hoaks, ini fakta. Tak sedikit warga yang berencana jauh hari sebelumnya akan memilih Kolom/Kotak Kosong untuk Pilkada Tanah Bumbu.
Alasan memilih Kotak/Kolom Kosong beragam tapi yang paling banyak adalah dikarenakan tak mengenal Paslon Tunggal. Ada pula dikarenakan alasan tak ada uang transport, tapi alasan ini lebih sedikit.
"Bagi saya mencoblos itu adalah hak sekaligus kewajiban. Menunggu 5 tahun sekali, maka jangan disia-siakan. Kalau sudah mencoblos rasanya sudah puas urusan apakah mau menang atau kalah yang sudah dicoblos itu yang penting sudah mencoblos," ujar warga lainnya yang sudah mencoblos.
Ada pula warga yang mengungkapkan kekecewaannya karena Calon Kepala Daerah di Tanah Bumbu cuma 1 pasang, sehingga tak ada pembanding untuk menentukan pilihan.
"Pilkada kali ini tidak seru karena tak ada lawannya, dan tak ada pilihan pula kecuali yang tak ada fotonya," ujar seorang warga.
Terkhusus di Tanah Bumbu sepertinya pihak KPU mesti menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan Pilkada ke depan; yang mana Paslon Tunggal didukung oleh seluruh Parpol yang memiliki kursi di DPRD; ini bisa dianggap mewakili mayoritas pemilih, sehingga tak perlu diadakan Pilkada, tapi Paslon Tunggal ditentukan saja secara langsung sebagai pemenang daripada menghabiskan biaya milyaran rupiah hanya menyelengarakan kontestasi antara Paslon melawan Kolom/Kotak Kosong.
Kalau pada perhitungan suara di TPS-TPS di Tanah Bumbu terdapat yang memilih Kolom/Kotak Kosong; tak usah kaget, karena memang begitulah faktanya. ©Jurnalisia™
👀 1815
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.