Internasional,
Survei terbaru yang dilakukan oleh Statista Consumer Insights menunjukkan bahwa persepsi penggunaan aplikasi AI (Artificial Inteligence, Kecerdasan Buatan) dalam kehidupan sehari-hari berbeda-beda di seluruh dunia, misalnya 47 persen responden di Nigeria menyatakan kegembiraannya terhadap alat seperti ChatGPT, hanya 11 persen responden di Ceko yang memiliki antusiasme yang sama.
Negara-negara Eropa secara umum tampak lebih berhati-hati atau kurang antusias terhadap AI, sedangkan responden dari beberapa negara Asia dan Timur Tengah memberikan tanggapan yang lebih positif. Tren ini terlihat jelas di Vietnam (45 persen), Indonesia (41 persen), Singapura (37 persen), Tiongkok (35 persen), India (49 persen), Pakistan (39 persen), dan Malaysia (38 persen), meskipun negara-negara tersebut tidak termasuk dalam daftar tersebut, pendapatnya lebih bervariasi, dengan 18 persen orang dewasa di AS menyatakan kegembiraannya tentang AI, dibandingkan dengan 28 persen di Kanada dan Meksiko, meskipun kedua negara tersebut memiliki jumlah sampel yang lebih kecil.
Wawasan ini sejalan dengan temuan dari Ipsos, yang juga menunjukkan antusiasme yang lebih tinggi terhadap AI di Asia. Ipsos juga menemukan bahwa pengetahuan yang dilaporkan sendiri mengenai produk dan layanan AI memiliki tingkat tertinggi di Asia, yaitu Tiongkok (81 persen), Indonesia (80 persen), dan Thailand (69 persen) memimpin. ©Jurnalisia™
👀 2335
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.