Jika anak anda tak mau ditegur, dinasihati, dimarahi hingga sampai dicubit dan digampar Guru, jangan dikirim ke sekolah, tapi ajar dan didik sendiri di rumah, atau buatkan sekolah sendiri.
Itulah mungkin ungkapan yang dapat mewakili sebagian besar perasaan para Guru di Indonesia saat ini; mengingat akhir-akhir ini tak sedikit Guru dilaporkan orangtua murid karena "mengajar" muridnya yang bertindak kurang dan tak beradab.
Sejumlah meme pun bermunculan di media sosial terkait permasalahan antara Guru, Murid dan orangtua Murid; yang menyindir secara satire terhadap perlakuan para orangtua Murid yang kurang bijak bersikap terhadap perilaku anaknya di sekolah.
Kondisi saat ini memang sudah sangat jauh berbeda dibanding 4 dekade lalu; yang mana orangtua Murid sangat menyadari tindakan apa yang akan diambil jika anaknya yang nakal sampai diajar oleh gurunya dengan tindakan fisik.
Dulu, jika seorang Murid sampai dicubit bahkan dipukul sekalipun asalkan tak berakibat fatal; tak ada orangtua murid yang menyalahkan guru apalagi sampai melaporkannya ke polisi. Bahkan tak sedikit orangtua murid jaman dulu yang justru akan memberikan hukuman tambahan kepada anaknya yang melaporkan perlakuan guru kepadanya.
Para orangtua murid jaman itu sangat menyadari betapa beratnya tugas seorang guru; yang tidak saja memberikan ilmu tapi sekaligus mendidik, dalam kalimat lain Guru adalah selain Pengajar (Teacher) tapi sekaligus Pendidik (Educator); yang mana kedua fungsi ini tak bisa dilaksanakan oleh setiap orangtua di rumah.
Nah, kalau kondisi dan permasalahan antara guru, murid dan orangtua murid ini dibiarkan tetap terjadi dengan menyalahkan para Guru; bukan mustahil ke depannya orang akan meninggalkan profesi sebagai Guru; memilih profesi lain, atau para Guru akan bertindak apatis atau melakukan pembiaran terhadap apapun perilaku para muridnya yang kurang dan tak beradab. ©Jurnalisia™
👀 452
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.