Melarang umat agama lain beribadah di rumah pribadinya sendiri layaknya umat Islam yang shalat di rumah; wanita yang adalah seorang Pejabat di Kota Bekasi ini cuma minta maaf.
Masriwati, seorang ASN dengan jabatan sebagai Kabid di Dinas Pariwisata Kota Bekasi ini, sempat beberapa hari menjadi viral di media sosial karena vidoe dirinya yang melarang tetangga beribadah; tersebar dan ditonton banyak warganet di seluruh Indonesia.
Wanita ini melarang tetangganya yang beragama Kristen melaksanakan ibadah di rumah pribadinya yang berada satu lingkungan dengan rumah Masriwati.
Akhir dari sikap dan ti doakan Masriwati yang dianggap banyak orang sebagai intoleran ini adalah; minta maaf, cuma minta maaf tanpa sanksi apalagi hukuman.
Kasus Masriwati ini sangat jauh bedanya dengan yang menimpa seorang wanita pula yang bernama Meilana. Di tahun 2016 lalu Meilana memprotes suara azan yang keluar dari pengeras suara (toa) Mesjid Al Maksum Tanjung Balai Sumatera Utara.
Karena merasa terganggu, Meilana memprotes pengeras suara yang setiap hari mengumandangkan azan. Ujung-ujungnya ia dilaporkan oleh warga (umat Islam, Red) ke polisi dan ditetapkan sebagai Tersangka penistaan agama. Dan kasusnya pun disidangkan pada 2017 di PN Medan, Meilana divonis 18 bulan.
Ironis. Masriwati yang menganut agama mayoritas; cukup minta maaf, padahal ia seharusnya juga ditetapkan sebagai Tersangka penistaan agama. Sedangkan Meilana yang menganut agama minoritas harus mendekam di penjara.
Inikah yang dinamakan keadilan; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ? Tentu tidak ! Hukum seharusnya bersifat equality before the law kepada siapapun tanpa pandang status sosial, ekonomi & agama.
Kasus Masriwati yang cuma minta maaf ini; adalah bentuk arogansi kaum mayoritas di negeri ini terhadap minoritas yang seharusnya mendapat perlindungan. Kasus Masriwati ini bukan mustahil akan memicu semakin banyak oknum dari kaum mayoritas yang jadi semena-mena dan bersikap intoleran. Maka, kita patut bertanya; beginikah wajah Islam sekarang ini terutama di Indonesia ? ©Jurnalisia™
👀 12326
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.