Para pembaca dimana pun berada di seluruh Indonesia, di mancanegara khususnya di Kalimantan terutama Kalsel.
Kali ini kita akan membahas penggunaan kata "paraya" dalam Bahasa (Basa) Banjar yang cukup jarang digunakan oleh para Penutur Basa Banjar, silakan disimak di bawah ini.
Kata "paraya" ini adalah kata yang pengertian dan maksudnya dalam Bahasa Indonesia; tidak usah.
Kata "paraya" ini digunakan oleh baik Penutur Dialek Kuala maupun Dialek Pahuluan.
Contoh 1 (Dialek Kuala); "Paraya nukar baju hanyar baju nang ada haja dulu." (Tidak usah beli baju baru baju yang ada dulu.)
Contoh 2 (Dialek Pahuluan); "Amun kada kawa datang ka saruanku paraya gin ai." (Kalau tidak bisa datang ke undanganku sebaiknya tidak usah saja.)
Contoh 3 (Dialek Kuala); "Kita paraya batamuan dulu hari ini, isuk haja." (Kita tidak usah ketemuan dulu hari ini, esok saja.)
Contoh 4 (Dialek Pahuluan); "Pina ba-agak tagal salipi puang paraya kasiya." (Lagakmu tapi dompet kosong tak usah kesini.)
Contoh 5 (Dialek Kuala); "Paraya sudah kalo kaya itu." (Tidak usah kalau seperti itu.)
Contoh 6 (Dialek Pahuluan); "Amun kada hingkat manggawi akan pundukku nintu paraya." (Kalau tidak bisa mengerjakan pondokku itu tidak usah.)
Nah, itulah kata yang kami maksud. Di postingan selanjutnya akan kami bahas kata-kata lainnya. Kami berharap ini berguna bagi yang tertarik mempelajari Basa Banjar. ©Jurnalisia™
👀 8464
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.