Bahasa | Ayo Belajar Basa Banjar (41), Arai dan Huwa - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 31 Agustus 2024

    Bahasa | Ayo Belajar Basa Banjar (41), Arai dan Huwa

    Assalamu alaikum warahmatullah wa barakatuh.
    Para pembaca dimana pun berada di seluruh Indonesia, di mancanegara khususnya di Kalimantan terutama Kalsel.

    Kali ini kita akan membahas penggunaan kata "arai" dan "huwa" dalam Bahasa (Basa) Banjar yang cukup jarang digunakan oleh para Penutur Basa Banjar, silakan disimak di bawah ini.

    Kata "arai" dan "huwa" ini adalah 2 kata yang pengertian dan maksudnya sama cuma beda dialek saja, yakni antara Dialek Kuala dan Dialek Pahuluan. Adapun arti dan maksudnya dalam Bahasa Indonesia sama-sama; girang, senang.

    Kata "arai" digunakan oleh Penutur Dialek Kuala, sedangkan "huwa" dipakai oleh Penutur Dialek Pahuluan.

    Contoh 1 (Dialek Kuala); "Arai banar inya imbah ditukar akan baju hanya." (Girang sekali dia setelah dibelikan baju baru.)

    Contoh 2 (Dialek Pahuluan); "Liwar huwa amun di-ulangi kulawarga matan jauh." (Sangat senang jika dikunjungi keluarga dari jauh.)

    Contoh 3 (Dialek Kuala); "Arainya kakanakan nang hanyar lulus sekolah" (Betapa senangnya anak-anak yang baru lulus sekolah.)

    Contoh 4 (Dialek Pahuluan); "Kajadian talalu huwa am maka manangis." (Karena terlalu senang sehingga menangis.)

    Contoh 5 (Dialek Kuala); "Kalo dibawai bajalanan arai banar tu pang aku." (Jika diajak jalan-jalan betapa senang aku.)

    Contoh 6 (Dialek Pahuluan); "Kada huwa lalu aku maniring kau mamuruk baju naya." (Tak senang sama sekali aku melihat kau mengenakan baju ini.)

    Khusus kata "arai", arti dan maksudnya bukan cuma senang atau girang tapi juga berarti "pamer" tergantung dari kalimat; dan kata ini bisa digunakan oleh kedua dialek.

    Contoh 1 (Dialek Kuala); "Kesini kada usah ba-arai pakai sepeda motor hanyar." (Kesini tak perlu pamer naik sepeda motor baru.)

    Contoh 2 (Dialek Pahuluan); "Paraya am ba-arai amun salipi puang." (Tak usah pamer kalau dompet kosong.)


    Nah, itulah kata yang kami maksud. Di postingan selanjutnya akan kami bahas kata-kata lainnya. Kami berharap ini berguna bagi yang tertarik mempelajari Basa Banjar. ©Jurnalisia™
    👀 7999

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...