Para pembaca dimana pun berada di seluruh Indonesia, di mancanegara khususnya di Kalimantan terutama Kalsel.
Kali ini kita akan membahas penggunaan kata "rahat" dalam Bahasa (Basa) Banjar yang cukup jarang digunakan oleh para Penutur Basa Banjar terutama yang menggunakan Dialek Kuala. Silakan disimak di bawah ini.
Rahat, memiliki 2 makna dan pengertian; tergantung kalimat dimana kata ini digunakan.
(1). Artinya; sedang melakukan atau melaksanakan suatu perbuatan atau pekerjaan, atau kondisi sedang terjadi. Kata "rahat" ini biasa pula ditambah dengan akhiran "an", bisa juga ditambah dengan ulangan suku kata pertama.
Contoh 1; "Udin rahatan makan waktu rumah di subalah kasalukutan." (Udin sedang makan ketika rumah di sebelah mengalami kebakaran.)
Contoh 2; "Rarahatannya bahira maka kahabisan banyu." (Sedang waktunya buang air besar malah kehabisan air.)
Contoh 3; "Pamali amun rahatan minum nintu sambil bukah." (Tidak boleh kalau sedang minum itu sambil berlalri.)
(2). Artinya; sering, melakukan lebih dari sekali, berkali-kali.
Contoh 1; "Bahari aku rahat ai tulak-tulak ka urang balajaran." (Dahulu aku sering berpergian ke orang pengajian.)
Contoh 2; "Amun rahat kada pang tagal amun suah iya ai." (Kalau sering sih tidak tapi kalau pernah iya.)
Contoh 3; "Jangan pati rahat manginum nintu babahaya gasan kasihatan." (Jangan sering-sering meminum itu bahaya untuk kesehatan.)
Nah, itulah kata yang kami maksud. Di postingan selanjutnya akan kami bahas kata-kata lainnya. Kami berharap ini berguna bagi yang tertarik mempelajari Basa Banjar. ©Jurnalisia™
👀 18735
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.