Para pembaca dimana pun berada di seluruh Indonesia, di mancanegara khususnya di Kalimantan terutama Kalsel.
Kali ini kita akan membahas 2 kata dalam Bahasa (Basa) Banjar Dialek Pahuluan yang sangat jarang digunakan oleh para Penutur Basa Banjar terutama yang menggunakan Dialek Kuala, apa saja itu ? Silakan disimak di bawah ini.
(1) Ardat.
Jika menyebut kata "ardat" ini dipastikan semua orang perhatian dan ingatannya ke satu merek rokok yakni "Ardath". Tapi dalam Basa Banjar Dialek Pahuluan bukan merek rokok tersebut yang dimaksud, namun merupakan sebutan untuk ubi kayu atau singkong yang digoreng, atau kalau dipadankan dengan Basa Banjar Dialek Kuala adalah; gumbili basanga, atau bisa juga disebut; sanggar gumbili.
Contoh 1; "Dimana tu ti ikam manukar ardat nintu ?" (Dimana sih kamu beli singkong goreng itu ?)
Contoh 2; "Liwar nyaman makan ardat naya sambilan wan manginum kupi panas." (Enak benar makan singkong goreng ini sambil minum kopi panas.)
Contoh 3; "Handak ka pasar dahulu am manukar jawau gasan baulah ardat." (Mau ke pasar dulu beli singkong untuk bikin singkong goreng.)
(2) Jawau.
Kata "jawau" ini merupakan sebutan untuk ubi kayu atau singkong dalam Basa Banjar Dialek Pahuluan, kalau dalam Dialek Kuala sebutannya adalah; gumbili.
Contoh 1; "Tulung pang cabut akan jawau di higa rumah nintu." (Tolong cabutkan singkong di samping rumah itu.)
Contoh 2; "Aku murah banar manukar jawau di warung nintu 7 ribu sakilu." (Murah sekali aku beli singkong di warung itu 7 ribu satu kilo.)
Contoh 3; "Jawau ni nyaman jua diulah tapai amun kada diulah ardat." (Singkong ini enak juga dibikin tape kalau tidak dibikin singkong goreng.)
Nah, itulah 2 kata yang kami maksud. Di postingan selanjutnya akan kami bahas kata-kata lainnya. Kami berharap ini berguna bagi yang tertarik mempelajari Basa Banjar. ©Jurnalisia™
👀 5804
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.