courtesy : surabayastory |
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S Albaqarah : 30).
Malaikat mempertanyakan tentang penciptaan Manusia (Adam) dan menjadikannya Khalifah di bumi; tentulah tak berdasarkan tendensi karena iri, namun mengingatkan Allah kembali, karena Malaikat tak memiliki nafsu yang dapat membuatnya menjadi iri apalagi dengki.
Dan apa yang diingatkan oleh Malaikat itu; benar-benar terbukti, bumi memang dijadikan ajang untuk untuk membuat berbagai kerusakan yang tidak saja kerusakan fisik tapi juga non fisik.
Manusia merusak alam, lingkungan untuk memuaskan nafsu dan kepentingannya, sedangkan alam dan makhluk lainnya juga adalah sama-sama ciptaan Allah yang harus dijaga keberadaan dan keseimbangannya.
Kerusakan alam seperti banjir yang akhir-akhir ini melanda wilayah Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu di Kalsel; ini tentu tak lepas dari peran manusia yang tak memelihara dan menjaga keseimbangan alam.
Apakah bencana banjir hanya dikarenakan oleh sebab manusia merusak alam ? Tentu tidak semua, bisa saja banjir ataupun bencana lainnya datang disebabkan oleh sebab-sebab lain misalkan kerusakan akidah dan akhlak manusia.
Banjir besar di era Nabi Nuh AS; bukanlah disebabkan manusia di masa itu merusak alam dan lingkungan hidup, tapi dikarenakan rusaknya akidah manusia yang menyembah berhala dan memberhalakan sesuatu apakah itu berupa benda maupun makhluk lainnya selain Allah.
Kitab suci menceritakan kepada manusia sesudahnya tentang berbagai bencana yang menimpa manusia-manusia terdahulu; bukan cuma karena manusia merusak alam dan lingkungan bumi namun oleh sebab-sebab lainnya.
Allah menghancurkan negeri Kaum Tsamud yang kini dikenal sebagai Madain Shaleh; karena para manusia, umat Nabi Shaleh AS; merusak akidah yang mewajibkan hanya menyembah Allah satu-satunya Tuhan. Allah menghancurkan Sodom dan Gomorah di era Nabi Luth AS; disebabkan oleh bukan saja manusia yang telah merusak akidah tapi juga akhlak mereka karena melakukan homoseksual.
Cukup banyak Allah memberikan contoh peristiwa terkait manusia yang "merusak" di muka bumi ini dan konsekuensi bencana yang ditimpakan Allah; ini merupakan peringatan atau warning Allah kepada manusia-manusia sesudahnya. Apapun yang terjadi terhadap alam semesta termasuk manusia; sudah menjadi ketetapan Allah (sunnatullah), namun suatu akibat pastilah ada sebab (kasualitas). ©Jurnalisia™
👀 7702
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.