 |
| foto ilustrasi : riset.guru |
Perbaiki Bahasa Indonesia kita. Kalau bukan kita yang menjaga dan memeliharanya siapa lagi. Kita tentu tak ingin Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu sekitar 278 juta jiwa lebih rakyat Indonesia ini diklaim oleh bangsa lain anntinya.
Maka pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Berbahasalah ataupun berbicaralah secara sederhana; sehingga dapat dimengerti oleh semua kalangan hingga seseorang yang tak berpendidikan pun mengerti dan paham apa yang kita bicarakan.
Kali ini kita membahas kata depan "di" dan awalan "di" dalam bahasa tulisan Bahasa Indonesia.
Kata depan "di" dipergunakan untuk menunjukkan tempat atau lokasi. Dalam bahasa tulisan "di" dipisahkan dengan kata sesudahnya, misalkan; di Banjarmasin, di Jakarta, di kantor, di rumah, dan lainnya.
Menyambung kata depan "di" dengan kata sesudahnya adalah kesalahan, misalkan; diBanjarmasin, diJakarta, dikantor, dirumah, dan lainnya.
Adapun kata "di" untuk awalan; digunakan untuk mengubah kata kerja (verba) aktif menjadi pasif. Penulisan awalan "di" disambung dengan verba, misalkan; dikerjakan bukan di kerjakan apalagi di kerja kan, diselelenggarakan bukan di selenggarakan, diberi bukan di beri, dan seterusnya.
Nah, itulah penggunaan "di" sebagai kata depan dan "di" sebagai awalan; yang penulisannya akhir-akhir ini banyak yang salah, atau mungkin sengaja dibikin salah. ©Jurnalisia™
👀 10398
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.