Bahasa | Kenapa Tak Ada <i>Menteri Keduitan</i> ? - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Selasa, 04 Juni 2024

    Bahasa | Kenapa Tak Ada Menteri Keduitan ?

    foto ilustrasi : riset.guru

    Perbaiki Bahasa Indonesia kita. Kalau bukan kita yang menjaga dan memeliharanya siapa lagi. Kita tentu tak ingin Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu sekitar 278 juta jiwa lebih rakyat Indonesia ini diklaim oleh bangsa lain nantinya.

    Maka pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Berbahasalah ataupun berbicaralah secara sederhana; sehingga dapat dimengerti oleh semua kalangan hingga seseorang yang tak berpendidikan pun mengerti dan paham apa yang kita bicarakan.

    Kali ini kita membahas 2 kata yang sepertinya sama tapi sebenanrnya berbeda yakni kata "duit" dan "uang" dalam Bahasa Indonesia.

    Yang sering kita dengar dan baca adalah istilah "Menteri Keuangan" tak ada "Menteri Keduitan", kenapa ? Karena 2 kata tersebut maknanya berbeda.

    Duit, dimaknai sebagai alat tukar yang merujuk pada jumlah yang sedikit dan bentuknya berupa koin atau terbuat dari berbagai jenis logam.

    Adapun uang, bermakna alat tukar yang merujuk dalam jumlah yang banyak dan bahkan sangat banyak, bentuknya tentu saja tak berupa koin.

    Uang; merupakan alat tukar yang tidak saja berupa lembaran kertas berharga dengan nominal tertentu, tapi juga dimaksudkan sebagai barter.

    Nah, itulah penggunaan "duit" dan "uang" dalam Bahasa Indonesia. Kalau kita dikatakan berduit; ini artinya kita memiliki duit tapi tidak banyak, namun jika kita dikatakan beruang; ini karena kita digolongkan orang kaya. ©Jurnalisia™
    👀 3887

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...