Bahasa | Penggunaan Kata "Daripada" dan "Bahwa" Dalam Bahasa Indonesia - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Minggu, 26 Mei 2024

    Bahasa | Penggunaan Kata "Daripada" dan "Bahwa" Dalam Bahasa Indonesia

    foto ilustrasi : riset.guru

    Perbaiki Bahasa Indonesia kita. Kalau bukan kita yang menjaga dan memeliharanya siapa lagi. Kita tentu tak ingin Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu sekitar 278 juta jiwa rakyat Indonesia ini diklaim oleh bangsa lain.

    Maka pergunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Berbahasalah ataupun berbicaralah secara sederhana; sehingga dapat dimengerti oleh semua kalangan hingga seseorang yang tak berpendidikan pun mengerti dan paham apa yang kita bicarakan.

    Seperti halnya kata "daripada" yang sering kali digunakan secara salah atau tak tepat. Kata "daripada" ini fungsinya untuk membandingkan sesuatu terhadap sesuatu, misalnya; orangtuanya lebih kaya daripada orangtua temannya, umurnya lebih muda daripada sepupunya, harga mobilnya lebih mahal daripada harga mobil tetangganya, daripada kita menunggu disini lebih baik baik kita kesana, dan lainnya.

    Kata "daripada" tidak untuk digunakan seperti misalkan kalimat ini; kegiatan ini dapat terlaksana "daripada" bantuan Pemerintah Daerah. Ini jelas kalimat yang sangat salah, menggunakan kata "daripada", karena tak ada sesuatu yang dibandingkan. Seharusnya kalimat tersebut berbunyi; kegiatan ini dapat terlaksana atas (sebab, disebabkan, karena, dikarenakan) bantuan Pemerintah Daerah.

    Sama halnya penggunaan kata "bahwa" yang merupakan kata penghubung untuk menyatakan kalimat berita atau kabar yang bukan berasal dari orang/pembicara pertama. Misalkan; Saya mendengar bahwa telah terjadi kebakaran di desa itu, diisukan bahwa istrinya telah selingkuh dengan pria lain, berita televisi mengatakan bahwa harga BBM telah naik, dan lainnya.

    Kata "bahwa" tidak digunakan untuk apa yang dialami atau sedang dialami sendiri oleh orang/pembicara pertama, juga tidak digunakan untuk petikan langsung dalam bahasa tulisan. Kata "bahwa" biasanya digunakan oleh orang/pembicara kedua yang mengutip dari sumber orang/pembicara pertama.

    Nah, itulah 2 kata yang sering kali disalahgunakan bukan pada peruntukkannya. Bukan bangsa lain yang berpotensi merusak Bahasa Indonesia, tapi orang Indonesia sendiri yang tak menjaga dan menjaga kemurnian bahasanya. ©Jurnalisia™
    👀 22804

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...