Nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) dalam beberapa hari ini terus melemah. Tercatat hari ini Minggu (14/94/24) nilai tukar Rupiah adalah Rp 16.100 lebih terhadap 1 USD.
Sejak krisis moneter pada Juli 1997 nilai tukar Rupiah yang semula Rp 2.380 per 1 USD, pada Januari 1998 menembus Rp 11.000, dan lebih parah pada Juli 1998 menembus Rp 14.000 lebih.
Rupiah sempat menguat di penghujung Desember 1998 dengan kurs Rp 8.000 terhadap 1 USD. Selanjutnya kembali terus melemah hingga saat ini.
Melemahnya nilai tukar Rupiah ini berimbas kepada nilai utang Indonesia yang makin membengkak, karena pembayaran utang dilakukan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat.
Per Nopember 2023 posisi utang Indonesia berada di angka Rp 8.041 trilyun, atau 38,11 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan menguatnya Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah, maka nilai utang Indonesia jelas bertambah.
Selain itu kenaikan nilai tukar Dollar Amerika Serikat ini akan berdampak pada kenaikan harga barang impor, dan kita ketahui sejumlah bahan pokok yang sebagian besar dikonsumsi penduduk Indonesia diantaranya berasal dari impor; beras, kedelai, jagung, tepung terigu termasuk sejumlah sayur mayur. Kalau besok-besok harga bahan pokok itu naik, maka tak usah kaget. ©Jurnalisia™
👀 5530
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.