Diriwayatkan daripada Abu Bakar RA, Rasulullah SAW bersabda; tidak akan mencapai kejayaan selama-lamanya sesuatu kaum yang melantik wanita untuk memimpin urusan mereka.
Itu diucapkan Rasulullah SAW ketika mendengar orang Persia (Iran di masa lalu) melantik anak perempuan Kisra menjadi Ratu mereka.
Dan itu merupakan isyarat dari Rasulullah SAW yang melarang seorang wanita atau perempuan untuk menjadi pemimpin yang mengurus segala hal dalam bidang yang luas (ammah) seperti memimpin negara maupun wilayah semisal menjadi Ratu, Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat hingga Kepala Desa.
Pembahasan masalah ini terbatas pada lingkup Agama Islam, silakan saja keluar dari apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW itu dikarenakan tak mengacu kepada syariat (hukum) Islam meskipun suatu negara, wilayah maupun daerah itu berpenduduk mayoritas beragama Islam.
Meski demikian terdapat tak sedikit Ulama yang berpendapat dan membolehkan seorang wanita ataupun perempuan menjadi pemimpin namun dibatasi pada wilayah yang khas atau khusus yang tidak membebani dan memerlukan tanggungjawab besar bagi seorang wanita.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An Nisa : 34)
Allah SWT pun mempertegas Sabda Rasulullah SAW tersebut melalui Alquran di Surah An Nisa ayat 34 di atas.
Kita ketahui bersama Indonesia berpenduduk mayoritas Muslim, bahkan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia saat ini adalah Indonesia. Namun kita juga tahu Indonesia tak menerapkan syariat (hukum) Islam sebagai hukum utama negara cuma pada hal-hal tertentu saja. Maka dalam hal kepemimpinan ini baik Sabda Rasulullah SAW dan Firman Allah SWT tersebut tidak relevan dengan kondisi Indonesia.
Faktanya ada sejumlah wanita yang menjadi atau pernah menjadi Kepala Daerah di Indonesia, bahkan Indonesia pernah dipimpin oleh seorang Presiden dari wanita yakni Megawati Soekarnoputri. Persoalan ini tentu tak lepas dari dalih emansipasi wanita; kesetaraan antara pria dan wanita dalam berbagai bidang tak terkecuali di pemerintahan, wallahu a'lam bisshawab. ©Jurnalisia™
👀 11070
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.