foto : ilustrasi |
Koalisi Masyarakat Sipil Kotabaru yang diwakili oleh Muzakir Fachmi yang juga pemerhati lingkungan ini berkomentar keras atas rencana Pemkab Kotabaru tersebut terkait rencana pemanfaatan air pada bekas galian tambang batubara milik PT STC sebagai air baku PDAM.
"Kami sudah membuat petisi menolak pemanfaatan air bekas di galian tambang PT STC sebagai air baku PDAM, dan sudah kami sebarkan petisi di masyarakat, kepada berbagai kelompok organisasi, baik secara online maupun offline," ujar Muzakir.
Lebih jauh Muzakir mengungkapkan, alasan utama penolakan mereka sudah jelas, hasil penelitian Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) dan pendapat ahli dari Institus Pertanian Bogor (IPB).
"Kami berencana akan bersurat ke Bappeda, untuk meminta secara resmi hasil uji laboratorium air di bekas galian tambang tersebut. Selain itu kami juga mau melihat metode pengambilan sampel dan lokasi sampel serta peralatan teknik pengambilan sampel apakah sudah sesuai dengan aturan," jelas Muzakir melalui ponsel, beberapa hari lalu.
Sebelumnya, di ruang kerjanya Sekdakab Kotabaru, Drs. Said Akhmad, MM menjelaskan, air di bekas galian tambang PT STC itu sudah dilakukan uji laboratorium dan hasilnya layak.
"Pemerintah akan tetap melanjutkan proyek pemanfaatan air eks tambang tersebut, karena hasilnya menyatakan air layak, Pemerintah tidak mungkin memberi air yang tidak layak kepada masyarakat," kata Sekdakab.
Lebih jauh Sekdakab mengungkapkan, hasil uji laboratorium ini adalah kajian teknis, dan hasil survey lapangan; itu ada sumber air di lubang bekas galian tambang tersebut.
"Jadi air di bekas galian tambang tersebut bukan hanya air tadah hujan, tapi ada juga sumber mata air di eks lubang tambang tersebut," tambah Sekdakab.
Ia yakin jika fasilitas pemanfaatan air bekas galian tambang ini terbangun, maka warga Kotabaru tidak akan kekurangan air bersih, meski kemarau panjang.
"Tahun 2024 ini proyek pembangunan fasilitas dan pipanisasi akan mulai dikerjakan menggunakan dana kompensasi," tutup Sekdakab. ©Jurnalisia™
Penulis : Agus Ariyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.