Peringatan Kemerdekaan RI setiap tahun hingga kini selalu terfokus pada 2 sosok yang dianggap penting yakni Sukarno dan Hatta yang 'didapuk' sebagai Wakil atau atas nama Bangsa Indonesia yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Peristiwa sebelumnya jarang sekali atau nyaris tak dimunculkan ke permukaan sejarah, yakni Peristiwa Rengasdengklok, yang mana sekelompok pemuda menculik dan memaksa Sukarno dan Hatta agar memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bukan di tanggal 24 Agustus 1945 sesuai keinginan Jepang.
Para generasi sekarang wajib tahu siapa saja diantara kelompok pemuda yang menculik dan memaksa Sukarno dan Hatta itu. Diantara kelompok pemuda tersebut yang paling menonjol adalah Wikana, Syahrir, Chaerul Saleh dan Sukarni.
Pada Peristiwa Rengasdengklok ini juga terungkap peran seorang Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong, yang merupakan pemilik rumah di Rengasdengklok Kerawang yang digunakan oleh Sukarno dan Hatta menyusun naskah proklamasi.
Hal tersebut pernah diungkapkan oleh Eros Djarot, Musisi, Aktor sekaligus Politisi Indonesia pada kesempatan menyampaikan pidatonya di Deklarasi BTNI atau Bhineka Tionghoa Nasionalis Indonesia, sebagai wadah yang dibentuk oleh para keturunan Tionghoa dalam rangka ikut berkontribusi pada kemajuan Indonesia yang berdaulat. ©Jurnalisia™
👀 36118
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.