 |
| courtesy : berita ITS |
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Belu, Jovi Bere Loi dilaporkan istrinya, Elis Lotu ke SPKT Polres Belu diduga terkait penganiayaan atau KDRT, belum lama ini.
Usai melapor di Mapolres Belu, Elis Lotu menyampaikan, dirinya terpaksa kembali melaporkan suaminya karena sering melakukan kekerasan terhadap dirinya sudah sebanyak 3 kali semenjak suaminya menduduki jabatannya sebagai Kepala Dishub Kabupaten Belu.
Bahkan lanjut Elis, ia sudah melaporkan suaminya ke Mapolres Belu sebanyak 3 kali soal aksi KDRT yang diterimanya.
Sebelumnya ia pernah melaporkan suaminya di tahun 2020. Setelah dirinya membuat laporan, disarankan untuk kembali dan menyelesaikan persoalan KDRT dengan cara adat bersama kedua keluarga besar. Namun yang disarankan pihak Kepolisian tidak diindahkan suaminya. Tak selesai disitu, pada tahun 2021 Jovi kembali berulah melakukan tindakan KDRT baik secara fisik maupun ekonomi. Jovi selalu marah saat dirinya meminta uang.
"Setiap kali saya minta uang, dia selalu marah. Memang gaji saya yang pegang tapi sebagai istri kalau uang kurang, saya harus minta di siapa," jelas Elis.
Elis mengaku sejak tahun 2021 Jovi tidak pernah memberikan uang gaji 13 dan tunjangan penghasilan kepadanya. Saat ditanya, suaminya beralasan tunjangan yang diperoleh sudah diberikan ke sumbangan Gereja.
"Saya tidak keberatan kalau mau sumbang ke Gereja tapi sebagai istri paling tidak dia harus beritahu saya," kata Elis.
Yang terbaru suaminya kembali melakukan KDRT dimana dirinya dicekik-cekik. Anak pertamanya yang sedang makan datang untuk melerai saat bertengkar. Namun Jovi yang saat itu tengah tersulut emosi langsung balik dan menampar anaknya hingga tersingkir dan piring yang masih terisi makanan pun jatuh dan pecah.
"Saat dia cekik saya, anak sulung saya datang untuk melerai tapi dia langsung balik dan tampar anak sampai jatuh. Nasi di piring tumpah dan piring juga pecah di lantai," ungkapElis.
Dikarenakan tak tahan lagi dengan ulah Jovi, dirinya akan terus memproses laporannya agar ada efek jera.
"Ini saya sudah lapor yang ke 3 kali jadi saya minta supaya diproses terus biar ada efek jera karena saya sudah pernah lapor pak Sekda tapi tidak ditindak," ujarnya pula. ©Jurnalisia™
Penulis : AYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.