Rumah Bantuan Seroja yang pengerjaannya baru tahap droping material ditemukan di Dusun Laenkfau Desa Rabasa, penerima manfaat bernama Sisilia Seuk, seorang wanita tua. Pihak Kontraktor Pelaksana barulah mendroping pasir dan batako.
Itupun pasir yang di-drop Kontraktor sudah terbawa air hujan dikarenakan pasir yang di-drop itu sejak tahun 2022 lalu. Begitu pula batako-nya nyaris tidak berbentuk lagi.
Penerima manfaat lainnya, Paulus Fahik Tetik, di Dusun Halimaneek, juga mengeluhkan Rumah Bantuan Seroja itu.
Paulus mengungkapkan, Kontraktor ia ketahui bernama Abidin, yang menyampaikan kepadanya bahwa bantuan yang diterima senilai Rp 5 juta. Namun karena ia terus mendesak, akhirnya Abidin mengaku bahwa nilai bantuan adalah Rp 10 juta.
Abidin akhirnya melakukan droping material pada Nopember 2022, yakni batako sebanyak 750, semen 17 sak, pasir 1,5 ret, dan paku sebanyak 2 Kg yang jika ditaksir totalnya tak mencapai Rp 4 juta.
Ditambahkannya, Abidin mengatakan pekerjaan rehab dilakukan sendiri oleh penerima manfaat tanpa dibayar, karena tidak ada ongkos tukang. Padahal ketentuannya 20 persen pagu dari bantuan itu untuk ongkos kerja. Pihak Kontraktor belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi perihal bantuan ini. ©Jurnalisia™
Penulis : AYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.