Di Lapas itu ada masa depan, bukan ancaman.
Itulah yang ada dalam pikiran seorang Ribut Giyono, seorang Praktisi Pendidikan di Tanah Bumbu ketika mengetahui, melihat kondisi Lapas Batulicin berserta para warga binaan yang ada didalamnya.
Ribut, yang kini aktif di Politeknik Batulicin sebagai Pengurus dan Tenaga Pengajar ini, tergerak hatinya ketika mengetahui banyaknya diantara warga binaan di Lapas batulicin yang masih berusia muda pula, yang tentu masih memiliki harapan dan masa depan selepas menjalani pidana nanti.
Untuk itu ia bersama Politeknik Batulicin pun memberikan kesempatan kepada para warga binaan, kesempatan yang mungkin belum dilakukan oleh perguruan tinggi lainnya di Kalsel, yakni perkuliahan untuk para warga binaan.
Ditemui usai menghadiri kegiatan reses Wakil Ketua DPRD Propinsi Kalsel, M. Syaripuddin, SE, M.AP di kawasan Plajau Kecamatan Simpang Empat, Ribut Giyono mengungkapkan sudah sebanyak 30 warga binaan Lapas Batulicin yang mendaftar untuk perkuliahan oleh Politeknik Batulicin.
"Dalam waktu dekat ini perkuliahan akan kita mulai," ujar Ribut, yang selalu bersemangat jika membicarakan para generasi muda.
Adapun proses perkuliahan yang diikuti oleh para warga binaan yang nota bene 'dipenjara' itu, adalah pihak Pengajar dari Poltek Batulicin yang akan datang ke Lapas.
"Kuliah itu kan beda dari orang sekolah pada umumnya, paling tidak seminggu 4 kali kami ke Lapas,' jelas Ribut.
Dan yang cukup mencengangkan adalah; perkuliahan untuk para warga binaan itu tak dipungut biaya apapun alias gratis. ©Jurnalisia™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.