Opini | Bahaya Kekerasan Terhadap Anak - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Selasa, 13 Juni 2023

    Opini | Bahaya Kekerasan Terhadap Anak

    Oleh : Mayda Riyanti Asy’harini.

    Anak wajib dilindungi serta diberi kasih sayang kedua orangtuanya, namun banyak fakta berbicara lain. Maraknya kekerasan terhadap anak sudah semakin banyak terjadi, berbagai jenis kekerasan yang diterima anak baik itu secara verbal, fisik mental maupun pelecehan seksual.

    Pelaku kekerasan fisik itu cenderung orang terdekat; seperti keluarga, guru maupun teman korban sendiri. 

    Baru-baru ini ada kejadian, anak menjadi korban akibat kekesalan ibu, anak tersebut hingga meninggal karena dianiaya ibunya sendiri lantaran kesal dengan tingkah laku anak tersebut. 

    Hal ini banyak sekali penyebabnya seperti adanya konflik antar orangtua, ataupun konflik antar orangtua dengan keluarga, atau bahkan konflik dengan anak itu sendiri. 

    Diantara bentuk intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka kekerasan orangtua terhadap anak adalah dengan penanaman nilai dan pola asuh yang baik kepada orangtua, dengan menumbuhkan pemahaman yang benar tentang bahaya dari kekerasan. 

    Terkait dengan fenomena di atas dan intervensi lanjutan adalah melalui pendekatan Theraphy Family. Tujuan dari dilakukannya intervensi ini atau Family Theraphy adalah untuk meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap anak, untuk memahami dan mengetahui keinginan satu sama lain antar anggota keluarga. 

    Dari dilaksanakannya intervensi ini adalah untuk memfasilitasi komunikasi pikiran dan perasaan antar anggota keluarga, mengganti gangguan, serta memberi pelayanan sebagai model dan pendidikan peran tertentu yang ditunjukkan kepada anggota lainnya. 

    Manfaat dari adanya Family Theraphy yakni :
    1. Meningkatkan pengetahuan, orangtua terhadap hak-hak anak, kehidupan orangtua yang berbeda saat masih anak-anak di jaman dahulu dengan anak-anak jaman sekarang, sehingga dalam mendidik anak, orangtua harus bisa memahami anaknya sendiri baik dari segi zaman, sosiologi, serta komunikasi antara anak dengan orangtua.
    2. Membangun keluarga yang harmonis, bersikap jujur dan terbuka kepada anggota keluarga, mencipkatan suasana yang menyenangkan dan menghindari sikap emosi serta egois dalam keluarga.
    3. Membangun komunikasi yang efektif kunci dari mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Karena tidak adanya komunikasi yang efektif dalam keluarga, sehingga memunculkan adanya stereotyping (stigma) dan prejudice (prasangka). Untuk menghindai terjadinya kekerasan terhadap anak maka diperlukan komunaksi yang efektif antar anggota keluarga. Jurnalisia™
    *Tulisan ini telah mengalami editing terkait penulisan tanpa mengubah maksud.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...