"Murid kyai nanti jadi kyai, bahkan bisa lebih dari kyai. Ada jamaah yang muridnya disebut bukan santri tapi muhibbin, gurunya disebut Habib. Selama-lamanya muhibbin ini tidak bakal jadi Habib," ujar Kyai Imaduddin, pada kesempatan Halal Bilhalal Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka), yang disiarkan oleh Padasuka TV melalui kanal Youtube pada 28 Mei 2023 lalu.
Menurut Kyai Imaduddin (Imad) dari Banten ini, biasanya kalau ada santri yang jadi Kyai; gurunya (Kyai) senang dan bahagia.
"Tapi kalau ada Habib punya murid muhibbin, dia dengar muhibbin-nya sekarang sudah jadi Habib; kira-kira senang apa nggak dia ?" Kyai Imad mempertanyakan, yang tak seorang pun hadirin menjawabnya.
Kyai Imad menjawab sendiri pertanyaannya tersebut, "itu bisa dipersekusi saudara, betul nggk. Makanya Rasululllah memanggil murid-muridnya; ashab. Imam Syafi'i memanggil murid-muridnya; ashab."
Tradisi ini menurut Kyai Imad, diteruskan oleh kalangan Syafi'iyah memanggil murid-murid Imam Assyafi'i kemudian para Ulama Syafi'iyah sebagai Ashabus Syafi'i. Karena seorang Ashab, seorang Murid; akan dinaikkan derajatnya bisa sampai gurunya, bahkan bisa sampai lebih daripada gurunya.
"Tapi kalau pecinta, itu hanya mencintai saja. Rumus para pecinta adalah rela menderita demi yang dicintainya," ujar Kyai Imad yang disambut tangan mewriah oleh para hadirin.
Pada ceramahnya itu Kyai Imad mengupas soal mereka yang mengaku keturunan Rasulullah SAW, yang menurutnya diantaranya melakukan pembodohan terhadap umat Islam.
"Dalil-dalil agama sudah jelas; jelas orang yang beriman dan berilmu adalah orang yang paling tinggi derajatnya. Tapi banyak di kitab-kitab yang di kalangan orang-orang mengaku keturunan Rasulullah walaupun belum terkonfirmasi, mereka membuat kita-kitab yang mengunggulkan nasab daripada ilmu, mengunggulkan darah daripada ketakwaan kepada Allah SWT. Tidak setiap apa yang di kitab merupakan adalah inti dari ajaran Islam yang lurus," jelas Kyai Imad.
Untuk lebih jelasnya terkait ceramah Kyai Imad ini, disini kami sertakan link videonya, silakan disimak. ©Jurnalisia™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.