Siti Chamamah Soeratno (muhammadiyah.or.id) |
Aisyiyah, bermakna sebagai pengikut Aisyah (isteri Rasul SAW), merupakan organisasi otonom wanita Muhammadiyah, didirikan oleh Siti Walidah atau lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan pada 19 Mei 1917.
Meski sebagai pendiri Aisyiyah, namun yang menjadi Ketua Pertama dari organisasi kewanitaan ini bukanlah Nyai Ahmad Dahlan tetapi adalah Siti Bariyah.
Siti Bariyah, selain aktif di pengajian bernama sopo tresno, ia juga tamatan neutraal mesijes. Masa kepemimpinannya dari 1917 hingga 1920, lalu 1928 hingga 1929.
Ketua Aisyiyah ke 2 barulah Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan. Bukan tanpa alasan mengapa Nyai Ahmad Dahlan sebagai pendiri Aisyiyah tak langsung menjadi ketuanya, karena saat itu ia belum mahir baca tulis.
Siti Munjiyah, Ketua Aisyiyah ke 3 dari 1932 hingga 1937. Memiliki kemampuan berorasi dengan baik. Karena itulah ia sering terlibat dalam forom-forum penting, seperti wanita satu-satunya yang menyampaikan ceramah keagamaan di forum Syarikat Islam (SI), memberi sambutan di Kongres Perempuan Indonesia I, hingga berpidato di depan forum pembentukan Comite Pemberantasan Perdagangan Anak (CPPA).
Ketua Aisyiyah ke 4 adalah Siti Badilah, menguasai 3 bahasa yakni Bahasa Belanda, Inggris dan Arab. Wanita hebat ini sudah aktif berdakwah sejak jaman kolonial, kemerdekaan hingga Orde Baru. Tak heran jika Siti Badilag dikenal sebagai Mubaligh 3 Jaman. Ia terpilih memimpin Aisyiyah pada 1938.
Siti Aisyah Hilal, putri dari Nyai dan KH Ahmad Dahlan, Ketua Aisyiyah ke 5, ia memimpin Aisyiyah hingga tahun 1953.
Siti Hayinah, Ketua Aisyiyah ke 6, terpilih pada tahun 1946. Wanita juga terlibat dalam gerakan perempuan nasional.
Siti Baroroh Baried, Ketua Aisyiyah ke 7, merupakan Guru Besar Wanita Pertama di Indonesia ini selalu membawa nama Aisyiyah ke pentas global seperti ke UNICEF, UNESCO, The Asian Foundation, World Conference of Religion and Peace. Wanita yang punya semboyan "hidup saya harus menuntut ilmu" ini memipin Aisyiyah selama 20 tahun dari 1965 hingga 1985.
Elyda Djazman, Ketua Aisyiyah ke 8, memimpin selama 3 periode sejak 1985. Ia aktif sebagai aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Nasyiatul Aisyiyah (NA).
Siti Chamamah Soeratno, Ketua Aisyiyah ke 9, menguasai Bahasa Inggris, Arab, Prancis, Belanda dan Jerman. Wanita berilmu ini memimpin Aisyiyah dari tahun 2000 hingga 2010.
Siti Noordajannah Djohantini, Ketua Aisyiyah ke 10, dikenal gigih memperjuangkan derajat perempuan. Ia pernah memimpin Nasyiatul Aisyiyah periode 1990-1995.
Salmay Orbayinah, Ketua Aisyiyah ke 11, terpilih memimpin untuk periode 2022-2027. Ia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader PP Muhammadiyah, dan Ketua Majelis Pembinaan Kader PP Aisyiyah, serta menjadi Manajer Perwakilan Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thayiban (LPH-KHT) Muhammadiyah.
Nah, itulah profil Ketua Aisyiyah dari masa ke masa hingga kini. ©Jurnalisia
Sumber : Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.