"Biasanya kita juga punya fasilitas-fasilitas, tapi bukan itu. Kami bisa menyelenggarakan di tempat kami tapi yang kami inginkan adalah; negara, pemerintah, dengan segala fasilitasnya itu adalah milik seluruh golongan dan rakyat," ungkap Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di hadapan para Anggota dan Pengurus Muhammadiyah dari berbagai daerah.
Perkataan Haedar Nashir itu seolah menyindir pihak pemerintah di sejumlah daerah yang tak mengijinkan pihak Muhammadiyah menggunakan fasilitas umum sebagai tempat shalat Ied Fitri yang ditetapkan Muhammadiyah pada tanggal 21 April 2023 mendatang.
"Itu bukan cara berpikir Muhammadiyah tapi cara berpikir para pendiri bangsa," tambah Haedar.
Ia pun mengutip perkataan Bung Karno, "Indonesia bukan milik satu orang, satu golongan, hanya golongan bangsawan saja, tapi Indonesia milik semua untuk semua."
Dari pemberitaan media diketahui terdapat sejumlah daerah yang menolak memberikan ijin kepada Muhammadiyah untuk menggunakan fasilitas umum seperti lapangan sebagai tempat shalat Ied, diantaranya Pekalongan dan Sukabumi. ©Jurnalisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.