Jumat Agung; Mahakarya Agung Penebusan Dosa Manusia - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 08 April 2023

    Jumat Agung; Mahakarya Agung Penebusan Dosa Manusia

    Malaka NTT,
    Paroki St. Yohanes Rasul Webriamata dipimpin Pastor Paroki Romo Frederikus Oeleu Pr, merayakan Jumat Agung. 

    Dalam homilinya Pastor Paroki yang akrab disapa Romo Edo itu mengatakan,
    Perayaan Jumat Agung mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia. Kesetiaan Yesus kepada kehendak Bapa rupanya membawa konsekuensi tragis, yakni penderitaan sampai pada penyaliban.

    Jumat Agung merupakan salah satu hari raya penting yang diperingati oleh umat Kristiani di seluruh dunia setiap tahunnya.
    Karena Jumat Agung merupakan hari peringatan untuk mengenang kematian Yesus Kristus, dan perayaan ini merupakan bagian dari Tri Hari Suci yakni rangkaian penting menuju Misa Kebangkitan Yesus atau Hari Paskah.

    "Hari ini kita mengenang sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus. Kita harus akui bahwa Yesus adalah Allah dan juga manusia. Sebagai manusia ia harus mati sebagaimana kelak kita juga akan mati, akan tetapi Ia mati atas kehendak Bapanya melainkan kehendaknya Sendiri. Yesus Kristus adalah manusia yang menerima sengsara dengan tulus hati, dengan penuh cinta dan penuh pengorbanan. Tubuhnya sebagai manusia biasa, penuh derita sehingga kita datang merayakan ibadat yang Agung ini harus dalam suasana keheningan yang panjang untuk mendalami misteri kasih Yesus Kristus yang penuh pengorbanan ini," khotbah Romo Edo.

    Lanjut Romo Edo, kenapa dan untuk apa Yesus yang kita yakini sebagai Tuhan Harus Sengsara dan Wafat di kayu Salib ? Karena manusia yang sudah melawan Tuhan, manusia tidak tahu berterimakasih pada Tuhan, sehingga dengan kematian Tuhan Yesus, manusia bisa mendapat pengampunan dosa. Kematian Yesus juga membuktikan bahwa manusia bisa tetap setia kepada Allah meski menghadapi berbagai kesulitan yang sangat berat.

    "Apa hasil dari kematian Yesus ? Hasilnya
    banyak yang sadar diri lalu bertobat dan kembali percaya pada Allah, dan sadar diri karena sangat berhutang pada Tuhan yang tidak bisa dibayar dengan harta atau kekayaan, akan tetapi dibayar dengan kepercayaan yang tulus. Sedihnya kita adalah sedihNya Yesus, sengasara kita adalah sengsara Kristus, namun sedih dan sengsara Kristus apakah juga menjadi sedih dan sengsaranya kita ?" tambah Romo Edo.

    Di akhir Homilinya, Romo Edo mengajak seluruh Ulumat Paroki St. Yohanes Rasul Webriamata untuk berdoa dan berterimakasih karena Tuhan Yesus telah mengorbankan diriNya sekaligus memberi hidup yang baru bagi manusia.

    "Di Hari Jumat Agung ini biarlah kita merenungkan karya penebusan Putera Allah di kayu salib untuk menebus dosa kita. Ini suatu Mahakarya nan agung, yang sangat penting bagi kita sebagai umatnya. Kita patut bersyukur dan berterimakasih karena Tuhan selalu ada di setiap musim hidup kita. Dan Tuhan selalu memberkati kita jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan dan doakan," tutupnya. ³Jurnalisia

    Penulis : AYM

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...