Upaya Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Belu dalam melakukan tambal sulam terhadap beberapa ruas jalan berlubang yang cukup parah, dinilai buang-buang anggaran.
Karena kegiatan tambal sulam yang dilakukan beberapa kali oleh Dinas terkait ini tidak bertahan lama. Hasilnya beberapa titik tambal sulam tersebut kini sudah rusak kembali.
Pantauan media ini sejumlah titik yang cukup memperihatinkan yakni Jl. Marsda Adi Sucipto Simpang 4 Sentral Lampu Merah, Jl. Merdeka Simpang Lima Lampu Merah; kini sudah kembali digenangi air dan kondisinya cukup parah.
Tidak hanya itu Jl. Marsda Adi Sucipto, yang terhubung dengan Jl. Proklamasi dan Jl. R.E Martadinata juga berlubang dan digenangi air sehingga sangat membahayakan para pengendara yang melewati jalan itu. Padahal jalur ini merupakan jalan utama yang sering dilewati oleh anak-anak sekolah khsusnya SMPK Don bosco, SMPN 1 Atambua, SMAN 1 Atambua. Selain itu beberapa instansi Pemerintahan turut melewati jalur ini seperti Disdukcapil, Kantor Kecamatan Kota Atambua, Kantor Imigrasi Belu, dan Kantor Bea Cukai Belu.
Selain itu jalur ini juga merupakan jalur yang sering dilewati oleh WNA (warga Timor Leste) karena jalur ini merupakan jalur utama menuju Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motain.
“Parah sekali, kondisi jalan yang menunjukkan wajah Belu di luar daerah,” ujar warga. ©Jurnalisia
Penulis : AYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.