Organisasi Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Sikka, yakni (GMNI, HMI dan IMM) menggelar demonstrasi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka NTT, Kamis, (16/02/23) lalu.
Mereka menyuarakan soal dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Sikka yang dinilai terancam gagal. Beberapa peserta aksi membawa keranda jenazah yang pada bagian depan keranda tersebut bertuliskan "RIP PEN Sikka".
Tidak hanya itu, tulisan lainnya juga; "RIP PEN Sikka, 13 proyek PEN Sikka terancam gagal, Kejari Sikka selamatkan dana PEN, dana PEN Mubazir Masyarakat Jadi Jaminan", tampak jelas tertulis di spanduk yang dipegang beberapa peserta aksi sambil berjalan.
Aksi dimulai dari Patung Teka Iku, Jalan Ahmad Yani menuju Kantor Kejaksaan Negeri Sikka di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
Ketua Komisariat HMI Cabang Sikka, Fajar Ali menyampaikan, yang menjadi motivasi aksi hari ini adalah kaitan dengan pekerjaan proyek yang bersumber dari dana PEN di Kabupaten Sikka tidak berjalan sesuai harapan bahkan beberapa paket pekerjaannya di lnilai akan berujung gagal.
"Berdasarkan data yang dipaparkan oleh media sebelumnya yang diperoleh dari rekaman data saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Sikka bersama Dinas PUPR Sikka pada Selasa, (07/02/23) lalu menyebutkan; sebanyak 13 paket pekerjaan proyek di Dinas PUPR Kabupaten Sikka yang bersumber dari dana pinjaman daerah yang berpotensi gagal sedangkan 2 paket proyek tidak terkontak," ungkap Fajar Ali.
Implementasi dari Dana PEN tersebut tersebar pada 2 SKPD yakni Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan.
Dana PEN untuk Kabupaten Sikka dialokasikan untuk pengerjaan berbagai fasilitas kesehatan, pemasangan air, dan jalan dengan total proyek 159 paket dengan rincian dinas kesehatan ada 18 paket dengan total anggaran Rp 39,5 milyar dan Dinas PUPR sebanyak 141 paket dengan total anggaran Rp 176,6 milyar lebih.
Disampaikan, untuk Dinas PUPR dialokasikan untuk kontruksi air minum ada 49 paket dengan nilai Rp 50,5 milar lebih, kontruksi jalan lingkungan/desa ada 38 paket dengan total anggaran Rp 10,9 milyar lebih, pengadaan barang 1 paket senilai Rp 2,5 milyar, kontruksi jalan dan jembatan ada 42 paket dengan total anggaran Rp 107,2 milyar dan jasa konsultasi pengawasan ada 11 paket dengan total dana Rp 5,3 milyar. ©Jurnalisia
Penulis : AYM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.