Bener Meriah Aceh,Terhentinya pembangunan SPBU Pintu Rime Gayo disoal oleh LSM Garis Merah, yang menganggap sebagai keteledoran pihak Pemerintah baik Eksekutif maupun Legislatif.
Nasri Gayo, Ketua LSM Garis Merah mengungkapkan Legislatif yang dipercayakan sebagai lembaga yang melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kebijakan penggunaan keuangan daerah juga terhadap kebijakan Eksekutif ternyata saat ini lupa dengan tugas dan fungsinya sehingga mereka perlu diingatkan kembali.
“Terhentinya pembangunan SPBU Pintu Rime Gayo wajib menjadi perhatian khusus bagi DPRD Kabupaten Bener Meriah, karena mengingat bahwa penggunaan dana milyaran rupiah untuk pembangunan SPBU sampai saat ini belum ada keterangan dan kesimpulan kapan SPBU Pintu Rime Gayo ini akan siap dan dapat beroperasi, sehingga bisa memberikan PAD untuk desa pemodal. Oleh karena itu kami mendesak pihak DPRD Bener Meriah untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna untuk mengevaluasi penggunaan keuangan daerah untuk kegiatan tersebut, sehingga tidak ada kesan bahwa telah terjadi kejahatan yang sistematis untuk merugikan negara atau desa pemodal, dan agar kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari,” jelas Nasri.
Ditambahkan Nasri, Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanaka antara Camat Pintu Rime Gayo, Ketua Forum Reje, Ketua BUMDesma Pintu Rime Gayo juga pihak pengelola PT Pintu Rime Gayo Energi dengan Komisi A DPRD Bener Meriah; sampai saat ini belum terdengar apapun hasilnya.
"Masyarakat bisa saja menduga bahwa RDP tersebut hanya sebagai lip service dan menjadi ajang pembenaran terhadap kesalahan yang sudah terjadi, atau jangan-jangan ada program main mata di SPBU Pintu Rime Gayo,” pungkas Nasri. ©Jurnalisia
Penulis : Muzi Ibrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.