Religi | Tahlilan Kematian Menurut Muhammadiyah - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Minggu, 29 Januari 2023

    Religi | Tahlilan Kematian Menurut Muhammadiyah

    Religi,
    "Menurut Muhammadiyah yang dilarang itu yang kaitannya dengan upacaranya, seremoni khusysnya," jelas Ust. Aly Aulia, Lc, M.Hum, Direktur Madrasah Mu'alimin Jogyakarta, terkait tahlilan kematian menurut keputusan Muhammadiyah.

    Ditambahkannya, yang kaitannya disini adalah; bagaimana tahlilan dikaitkan dengan upacara atau seremoni khusus yang dikaitkan dengan kematian seseorang; baik keluarga, teman, atau bahkan kemudian relasi dan lain sebagainya.

    "Apakah itu kaitannya dengan 7 hari kematiannya, 40 hari kematiannya, 100 hari kematiannya, dan lain sebagainya," ujar Uts. Aly.

    Menurut Ust. Aly, ini yang perlu ditekankan, bahkan kemudian dalam beberapa keterangan disebutkan bahwa ini justru banyak dilakukan oleh para pemeluk Agama Hindu, yang kemudian terakulturasi di dalam budaya Islam yang hingga saat ini kita mempraktikkannya.

    "Karena ini merupakan sebuah hal ibadah yang tidak ada tuntunannya. Karena ibadah itu kan al asru fil ibadat at tahrif, asal dari ibadah itu adalah dilarang; kita tidak bisa mengada-ada dalam urusan ibadah, kaitannya disini adalah upacara atau ritual kematian yang dikaitkan dengan harii-hari tertentu tersebut," jelas Ust. Aly pula.

    Secara jelas Ust. Aly mengatakan, ketika dimaknai kata 'tahlilan' itu dalam rangka untuk mengucapkan tahlil la ilaha illallah; tentu tidak dilarang, justru malah disyari'atkan dan sangat dianjurkan. ©Jurnalisia

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...