ilustrasi |
Rhinitis alergika adalah peradangan yang terjadi di rongga hidung akibat reaksi alergi yang dipicu oleh berbagai jenis allergen (bahan pencetus alergi), contohnya serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
Rhinitis alergika merupakan masalah kesehatan dunia, dimana kurang lebih mencapai 40% dari populasi yang ada dan menjadi salah satu penyakit kronis ke 6 tersering di dunia. Rhinitis alergi bukanlah penyakit yang fatal, tetapi memiliki dampak buruk pada performa aktivitas kegiatan sehari-hari seperti gangguan fokus saat berkerja atau belajar, gangguan tidur, dan gangguan emosi.
Terdapat sejumlah faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya Rhinitis Alergika, yaitu adanya keluarga kandung atau orangtua yang memiliki kondisi yang sama, mengingat alergi bersifat herediter (turunan). Selain itu, adanya alergi jenis lain yang diderita, misalnya asma atau dermatitis atopik, juga meningkatkan risiko Rhinitis Alergika. Paparan asap rokok juga menjadi salah satu faktor risiko Rhinitis Alergika.
Bagaimana mengetahui seseorang kemungkinan menderita Rhinitis Alergika atau tidak ?
Gejala dapat berupa hidung beringus encer, bersin berulang, hidung tersumbat, dan hidung gatal. Jika berlangsung lebih dari satu jam dalam setiap harinya, bahkan dapat berlangsung selama beberapa hari dalam satu minggu, maka ada kemungkinan orang tersebut menderita Rhinitis Alergika. Pada anak-anak, acapkali muncul ada bayangan gelap di bawah mata (allergic shiners) dan adanya garis melintang di hidung akibat sering dikucek karena gatal (allergic crease).
Anak-anak juga dapat mengalami gangguan pada telinga, seperti telinga sakit, berdenging, atau infeksi yang disertai dengan keluarnya cairan dari telinga tengah, dan seringkali bersin di pagi hari.
Rhinitis Alergika bergejala seperti flu. Namun, Rhinitis Alergika tidak menimbulkan demam seperti sakit flu. Untuk memastikannya, pemeriksaan ke dokter lebih dianjurkan.
Nah, lantas untuk mengetahui pencetus alerginya kita tahu dari mana ?
Untuk mengetahui jenis alergennya, maka dapat dilakukan Prick Test. Nantinya dengan tes ini, akan terlihat kencenderungan alergi seseorang berasal dari bahan apa. Dengan mengetahui alergen pencetus Rhinitis Alergika, maka kita dapat lebih mudah menjauhinya untuk mencegah kejadian Rhinitis Alergika.
Alergi bersifat sulit untuk disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan pencegahan dan penanganan yang tepat. Beberpa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk penderita Rhinitis Alergika adalah;
- Jauhi alergen pencetus
- Gunakan masker saat beraktifitas di luar rumah khususnya di daerah yang tingkat polusinya tinggi
- Rajin membersihkan dan mengepel lantai rumah
- Jika memiliki hewan peliharan khususnya yang berbulu, pastikan hewan peliharaan bersih dan bulu hewan tidak bertebaran di sembarang tempat.
- Pastikan ventilasi di rumah dalam keadaan baik dengan memasang saringan udara di ventilasi rumah. Penggunaan air purifier akan sangat membantu untuk membersihkan udara dari debu maupun asap.
Dengan melakukan langkah pencegahan tersebut, angka kejadian Rhinitis Alergika akan dapat diturunkan.
Jika gejala-gejala yang muncul terasa sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik bahkan tidak membaik dengan obat-obatan sederhana, maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Penggunaan obat yan tidak terkontrol bahkan yang memicu efek samping yang mengganggu dikuatirkan malah menambah kesakitan dari penderita rhinitis alergika. ©Jurnalisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.