Kotabaru,Kawasan objek wisata Siring Laut merupakan ikon Kotabaru yang jor-joran melahap puluhan milyar rupiah duit rakyat.
Untuk peningkatan kawasan Siring Laut bahkan harus merobohkan aset bangunan yang masih bagus. Berawal dirobohkannya bangunan Toilet Umum yang masih baru hingga rata dengan tanah. Lalu bangunan di sebelahnya (Gedung Juang) yang terpisah dari kawasan Siring Laut turut tinggal kenangan.
Kini ada rencana panggung utama Siring Laut juga harus menerima nasib serupa. Gedung Sasangga Budaya yang berada satu bangunan dengan panggung utama secara otomatis akan ikut menjadi sejarah korban mega proyek Siring Laut.
Semua dirobohkan dengan satu alasan yang sama perluasan lahan parkir di kawasan objek wisata Siring Laut.
Pembangunan kawasan Siring Laut seakan tidak memiliki master plan perencanaan satu pembangunan. Setiap saat bisa berubah tanpa memperdulikan berapa duit yang harus dibuang percuma.
"Master plan-nya ada...mungkin ada perubahan-perubahan saja dan waktunya yang lebih cepat. Mungkin itu," komentar seorang Tokoh Muda yang juga Aktivitas di Kotabaru.
Peningkatan halaman SiWalk yang digadang-gadang tidak akan tergenang air lagi saat banjir rob; ternyata hanya beberapa hari setelah selesai pengerjaan tenggelam oleh air pasang laut.
Pembangunan restoran juga menjadi satu diantara proyek di kawasan Siring Laut; terlihat seperti sangat eksklusif hanya orang-orang tertentu yang akan bisa bersantai disitu. Padahal kawasan Siring Laut adalah kawasan area publik yang siapapun boleh berkeliling menikmatinya.
Lalu jembatan Ikan Todak Kembar akan juga ditambah lebih panjang dan rencananya posisi 2 Ikan Todak pun turut dimajukan menyesuaikan jembatan tambahan.
Sungguh luar biasa mega proyek kawasan objek wisata Siring Laut. Benar-benar satu mega proyek puluhan milyar duit rakyat.
Berharap saja Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata juga signifikan. Dan harus signifikan melihat dari anggaran yang sudah dikeluarkan hingga harus mengalahkan kepentingan publik lainnya. ©Jurnalisia
Penulis : Deddy Amier
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.