Agar pemeriksaan pengukuran bayi terstandar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan menggantikan penggunaan alat timbang Dacin dengan peralatan timbang bernama Antropometri.
Penggunaan Antropometri menurut pihak Kemenkes RI akan dilakukan di seluruh Posyandu di Indonesia.
"Kita bisa pastikan perlambatan pertambahan berat badan bisa dideteksi lebih cepat sehingga tidak terjadi malnutrisi kronik yang akhirnya menjadi stunting,” ujar Menkes RI, Budi G Sadikin, Minggu (15/01/23).
Total kebutuhan Antropometri Kit sebanyak 313.737 dari jumlah Posyandu 303.416 yang ditargetkan akan terpenuhi pada tahun 2024.
Sebelumnya tahun 2019 baru 25.177 Puskesmas memiliki Antropometri Kit, di 2020 sebanyak 1.823 Posyandu, tahun 2021 sebanyak 16.936 Posyandu, tahun 2022 berjumlah 34.256 Posyandu, tahun 2023 ditargetkan berjumlah 127.033 Posyandu, dan 2024 ditargetkan mencapai 81.512 Posyandu yang memiliki Antropometri.
Pelatihan pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan melibatkan tenaga terlatih dari Puskesmas. ©Jurnalisia
Sumber : Kemenkes RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.