8 Parpol Tolak Pemilu Sistem Proporsional Tertutup, Simak Kenapa

Nasional,

Pemilu sedang di ambang pintu menuju tahun 2024. Sejumlah Partai Politik sudah dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024.

Muncul wacana Pemilu akan menggunakan Sistem Proporsional Tertutup. Sejumlah Parpol pun bereaksi, terdapat diantaranya yang menyatakan menolak menggunakan sistem Pemilu yang pernah dipakai di era Rejim Orde Baru.

Diantara Parpol yang sudah diketahui menolak Pemilu Sistem Proporsional Tertutup antara lain; Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKB, Partai Demokrat, PKS, PAN dan PPP. Baru-baru tadi Parpol tersebut berkumpul menyatakan penolakan terhadap wacana Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup itu.

Lalu bagaimana sebenarnya Pemilu Sistem Proporsional Tertutup itu ?

Kita kembali (flashback, Red) ke masa Rejim Orde Baru dimana pada waktu itu cuma ada 3 Parpol yakni; PPP, Golkar dan PDI (tanpa Perjuangan). Pemilu kala itu hanya memilih Partai, bukan memilih figur. Calon Legislator (Caleg) ditentukan sendiri oleh Parpol dengan dengan sistem nomor urut. Caleg yang dipasang oleh Parpol-nya di urutan teratas paling berpeluang terpilih. Sistem ini diyakini banyak orang mencegah politik uang oleh Caleg, namun akan terjadi politik uang di internal Parpol.

Beda dengan Pemilu Sistem Proporsional Terbuka, figur Caleg yang langsung dipilih sedangkan Parpol hanya sebagai kendaraan, dan sistem ini sangat kental dengan praktik politik uang dan pembelian suara oleh Caleg bersangkutan.

Nah, para pembaca sekalian, silakan berpendapat sistem mana yang cocok untuk kondisi rakyat Indonesia saat ini. Tulis pendapat anda di kolom di bawah tulisan ini. ©Jurnalisia