Hebohnya penemuan bangkai pesawat di Desa Bungkukan Kecamatan Kelumpang Barat membuka mata banyak orang tentang masa perjuangan melawan penjajah di Kalimantan Selatan.
Bangkai pesawat yang sebenarnya sudah lama ditemukan oleh warga Kelumpang Barat ini sekarang kembali viral.
Awalnya penemuan bangkai pesawat yang diduga sisa masa perang kemerdekaan antara tahun 1948 - 1949 oleh para pemburu warga Kelumpang Barat antara tahun 1980-an.
Penemuan bangkai pesawat yang kini mulai ramai lagi dibicarakan di media sosial dari beberapa sumber yang berhasil awak media ini himpun adalah berawal dari kegiatan pemetaan tapal batas desa.
Namun bukan itu yang menjadi pentingnya penemuan bangkai pesawat ini untuk dibicarakan. Tetapi keterkaitannya dengan masa perjuangan kemerdekaan daerah yang kini merupakan wilayah Propinsi Kalsel pada masa itu.
Penemuan bangkai pesawat yang sementara diduga merupakan jenis pesawat berbaling-baling satu ini dimiliki tentara sekutu (entah itu Belanda, Inggris atau Amerika, yang masih perlu penelitian lebih lanjut) terkubur diantara dua tebing terjal; di lokasi pegunungan kapur yang terjal.
Penemuan ini sedikit bisa disimpulkan dengan keterkaitan Goa Hasan Basri dimana di Desa Bungkukan merupakan salah satu tempat persembunyian Pemimpin Divisi IV ALRI, Brigjen H. Hasan Basri untuk mengatur strategi perang bersama para pejuang.
Penemuan bangkai pesawat ini juga menguatkan sejarah peperangan di masa kemerdekaan di Kalimantan Selatan khususnya di Desa Bungkukan Kotabaru.
Penemuan ini juga harus menjadi tali penyambung sejarah yang selama ini masih jarang diketahui oleh masyarakat Kotabaru sendiri.
Tugas pemerintah untuk kembali mengingatkan pentingnya arti satu sejarah bagi satu negara.
Untuk melihat dan mengetahui secara langsung Kapolsek Kelumpang Barat, Iptu Hendrie Ade bersama-sama dengan Koramil dan perangkat desa terjun langsung ke lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki menembus belukar hutan dan terjalnya batu.
Dari hasil pengecekan di lokasi hanya ditemukan beberapa serpihan sisa bangkai pesawat, antara lain bekas baling-baling, sayap pesawat dan beberapa tabung oksigen dan tabung apar (alat pemadam kebakaran) yang selama ini dikira bom oleh warga yang pernah ke lokasi.
Semoga penemuan bangkai pesawat ini menjadi perhatian para peneliti agar menjadi satu benang merah masa perjuangan merebut kemerdekaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Kotabaru.
Penulis : Deddy Amier
©Jurnalisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.