Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Nigeria telah mengintensifkan upaya untuk mengembalikan artefak yang dijarah. Awal tahun ini, Jerman berjanji untuk memulangkan lebih dari 1.000 dari artefak tersebut di tahun-tahun mendatang.
Nigeria adalah mitra dagang terbesar kedua Jerman di Afrika dan dengan mengembalikan barang-barang yang diharapkan untuk memulai babak baru untuk hubungan bilateral di masa depan, kata Menlu Jerman, Annalena Baerbock.
“Kami melihat ini sebagai langkah awal. Banyak perunggu telah dijarah dan dicuri, begitu banyak yang akan kembali. Langkah ini juga penting bagi kami karena kami berhadapan dengan masa lalu kolonial kami yang kelam,” ujar Annalena.
Menteri Luar Negeri Nigeria, Geoffrey Onyeama mengatakan negaranya merasa "sangat berterimakasih" kepada Jerman karena telah mengembalikan artefak tersebut. Di luar nilai estetika; mereka memiliki kepentingan budaya dan spiritual bagi masyarakat Nigeria, katanya. Dia juga meminta Inggris dan negara lain yang memiliki artefak lainnya untuk mengembalikannya atas dasar moral.
“Kami hanya fokus pada objek fisik. Bagaimana dengan properti digital dari karya-karya ini ? Siapa yang memiliki properti itu ? Dan apa yang terjadi dengan karya-karya ini ?” kata Victor Ehikhamenor, seorang seniman Nigeria dan pendukung upaya reparasi.
Penulis : Imi Surya Putra
Sumber : Aljazeera
©Jurnalisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.