Seperti kembali ke masa anak-anak, mendengarkan lagu-lagu yang sangat lekat dengan anak-anak di era tahun 1970-an hingga 1990-an sebelum ditenggelamkan oleh lagu-lagu yang sama sekali tak mencerminkan jiwa anak-anak.
Sebut saja lagu Pelangi Pelangi, Naik Kereta Api, Balonku Ada Lima, Burung Kutilang, dan lainnya. Lagu-lagu itu diputar oleh pemilik dan pengelola permainan anak-anak yakni Odong-odong.
Berharap jangan sampai suatu saat nanti pemilik dan pengelola Odong-odong ini mengganti lagu-lagunya dengan misalkan; Ojo Dibanding Bandingke, apalagi lagu Malaysia yang kembali tenar seperti; Tiara dan Buih Menjadi Permadani.
Pemilik dan Pengelola permainan Odong-odong yang sering kita jumpai di pasar-pasar sepekan (mingguan), pasar malam, ataupun di objek wisata ini; patut diapresiasi bahkan diberi penghargaan karena sudah melestarikan lagu-lagu yang benar-benar cocok dan pas untuk anak-anak, bukan lagu-lagu orang dewasa yang dinyanyikan anak-anak.
Setelah era Papa T Bob yang banyak menciptakan lagu anak-anak, setelahnya nyaris tak ada lagu yang menggantikannya kalau tak mau dikatakan tidak ada.
Kini di negeri ini sangat miskin dari para Pencipta Lagu untuk anak-anak sama miskinnya negeri ini dengan para pejabat jujur.
Pencipta lagu anak-anak di jaman dulu yang nyaris terlupakan adalah Pak Kasur dan Bu Kasur serta AT Mahmud. Semoga saja ada Pemcipta Lagu yang peduli menciptakan lagu anak-anak di tengah gempuran lagu-lagu cinta yang banyak dinyanyikan anak-anak. ©Jurnalisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.