Umat Islam terutama di Indonesia akan merayakan hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW setiap tahun yang biasanya dilaksanakan pada bulan ke 3 pada kalender Hijaiyah yakni bulan Rabiul Awal, karena diyakini Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Beberapa Sejarawan Islam menyebut, perayaan maulid Nabi SAW ini pertama kali dirayakan di masa Dinasti Ayyubiyah di Mesir, dinasti yang didirikan oleh Salahuddin Al Ayyubi pasca Perang Salib. Namun yang sering disebut sebagai mula-mula perayaan maulid Nabi SAW pada masa Dinasti Fathimiyah di Mesir sekitar antara tahun 361 H atau 362 H.
Said Aqil Siradj, Mantan Ketua PBNU Periode 2010-2015 menyebut dalam satu ceramahnya; perayaan maulid Nabi SAW pertama kali dilaksanakan pada tahun 631 H oleh Dinasti Fathimiyah di Mesir, atau 320 tahun setelah Nabi SAW wafat.
Menurut Said Aqil, Dinasti Fatimiyaah di Mesir itu berpaham Syi'ah.
"Maulid Nabi pertama kali diadakan Al Mu'iz Li Dinillah, Khalifah Fathimiyah yang membangun khilafah di Mesir pada tahun 361 H yang membangun Kota Kairo. Gubernurnya namanya Jauhar Asshaqli. Yang membangun Al Azhar (Universitas Al Azhar, Red) yaitu Al Mu'iz Al Qahir Li Dinillah. Jadi terus terang saja, nanti saya dikira Syi'ah, ini sejarah," ungkap Said Aqil Siradj, pada Maulid Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa, setahun yang lalu.
Ditambahkannya, pertama kali yang mengadakan Maulid Nabi SAW adalah Khilafah Fathimiyah yang bermazhab Syi'ah di Kairo.
Berbeda dari Said Aqil Siradj, Ustad Khalid Basalamah mengungkapkan, munculnya perayaan Maulid Nabi SAW pertama kali pada tahun 320 H oleh Dinasti Fathimiyah yang beraham Syi'ah di Mesir.
"Dan mereka punya 6 macam maulid dan sampai hari ini di Iran masih ada itu, yang berpaham Syi'ah memang mengikuti ini. Sayangnya banyaknya ahlisunnah yang menarik ajaran ini ke pemahaman mereka padahal pemahaman orang-orang Syi'ah, dan Syi'ah ini jelas mengkafirkan Sahabat, mengatakan Alquran kurang," jelas Ustad Khalid.
Masih menurut Ustad Khalid, para orang Syi'ah ini punya 6 maulid; yakni Maulid Nabi SAW, Maulid, Hasan, Maulid, Husein, Maulid Ali, Maulid Fatimah, dan Maulid Raja mereka. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.