Pada tanggal 3 September 2022 lalu pemerintah menaikkan harga BBM khususnya jenis bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. Pertalite yang semula di harga Rp 7.600 per liter naik menjadi Rp 10.000, atau naik sebesar Rp 2.400 per liternya. Solar yang semula seharga Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800, atau naik sebesar Rp 1.650 per liternya.
Pemerintah sebelum menaikkan ke 2 jenis BBM Bersubsidi itu menyampaikan telah mempersiapkan Bantalan Sosial Tambah (BST) sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM senilai Rp 24,17 trilyun, yang mana akan diberikan kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sebanyak 20,65 juta KPM akan menerima Bantuan Langsung Tunai alias BLT pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 12,4 trilyun.
BLT tersebut akan dibayarkan oleh Kementerian Sosial RI sebesar Rp 150 ribu sebanyak 4 kali; Rp 300 ribu pertama, dan Rp 300 ribu, jadi total Rp 600 ribu dimulai pada September 2022 ini.
Dapat BLT sebesar Rp 150 ribu sebulan atau 30 hari, yang berarti dalam 1 hari dapat Rp 5.000. Bisa untuk beli apa saja ?
- Bisa untuk beli telur ayam ras sebanyak 2,5 butir, harga 1 telur ayam ras di eceran saat ini Rp 2.000.
- Bisa untuk uang jajan anak Kelas 1 dan Kelas 2 SD.
- Bisa untuk beli kopi kurang dari 2 gelas kecil.
- Bisa untuk beli 2 bilah rokok ketengan.
- Bisa untuk beli 5 tempe/tahu goreng, atau cuma bisa 3 gorengan saja karena penjual menaikkan harga.
- Bisa untuk beli 1 galon air mineral isi ulang.
- Bisa untuk beli mie instant kurang dari 2 bungkus.
Silakan dihitung sendiri kalau dibelikan minyak goreng, beras, ikan, sayur, dan lainnya bisa dapat berapa.
Kalau uang BLT tersebut dibelikan Pertalite di SPBU akan dapat 15 liter, tapi kalau beli di eceran yang harga rata-rata Rp 13 ribu per liter, maka akan dapat pertalite sebanyak sekitar 13,5 liter. Itu pun kalau anda termasuk dalam daftar penerima BLT, karena sangat banyak yang seharusnya layak dapat BLT tapi malah tak terdaftar, dan mereka gigit jari.
Antara kenaikan harga BBM dengan pemberian BLT itu ibarat orang berniat memberikan pelampung keselamatan namun pelampungnya ternyata banyak lubangnya, dan perlahan membuat tenggelam.
Kejadian seperti ini akan terus berulang. Harga BBM naik, BLT sebagai penghiburnya, harga-harga kebutuhan ikut naik karena dampak kenaikan harga BBM; uang BLT hanyalah jadi pembeli obat sakit kepala. (ISP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.