 |
| courtesy : beritariau |
Pengangkutan hasil kebun kelapa sawit yang melewati jalan-jalan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, terutama yang muatannya melebihi kapasitas, dan berpotensi merusak badan jalan, namun minim kontribusinya bagi Pendapatan Asli daerah.
Hal itu diakui oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tanah Bumbu, Ahmad Marlan.
"Kendalanya adalah kita tak memiliki peralatan timbang portable untuk mengukur jumlah muatan apakah melebihi kapasitas atau melebihi 8 ton," ujar Marlan.
Manurut Marlan, pihaknya tidak mungkin asal kira-kira saja jumlah muatan yang diangkut oleh truk bermuatan kelapa sawit.
"Mana bisa kita main kira-kira saja menetapkan truk pengangkut kelebihan muatan, ini tak bisa dipertanggungjawabkan," tambah Marlan.
Menurut Marlan, dulunya Dishub sempat punya peralatan timbang portable, tapi sudah lama, dan kondisinya sudah rusak. Dan menurut Marlan pula, kalau Pemkab Tanah Bumbu mengadakan peralatan timbang portable itu; harus lebih dari 1 unit, paling tidak 2 unit agar proses penimbangan bisa berlangsung sebentar.
Dengan peralatan timbang portable, maka akan diketahui kelebihan muatan yang diangkut, dan akan dikenakan denda yang uangnya bisa masuk ke kas daerah sebagai PAD. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.