Inilah Kenapa Ajaran Ahmadiyah Dilarang di Indonesia - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 05 Agustus 2022

    Inilah Kenapa Ajaran Ahmadiyah Dilarang di Indonesia

    Tanah Bumbu,
    Ternyata tak sedikit warga Tanah Bumbu yang tak paham tentang Ahmadiyah, yang keberadaannya di Indonesia dilarang berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tahun 2008.

    Diketahui keberadaan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Tanah Bumbu setelah adanya Rapat Koordinasi yang dilakukan Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Tanah Bumbu, di aula Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanah Bumbu, beberapa waktu lalu.

    Dilarangnya Ahmadiyah di Indonesia karena dianggap menyimpang dari agama Islam, yang mana ajaran oleh Mirza Ghulam Ahmad ini mengakui adanya Nabi/Rasul setelah Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul namun tak membawa syariat baru melainkan memperbarui syariat. Sementara Islam telah meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai 'Khatam Al Nubuwwah'; tak ada lagi Nabi dan Rasul setelah Nabi Muhammad SAW.

    Selain itu terdapat perbedaan mendasar antara Ahmadiyah dan Islam antara lain Ahmadiyah memiliki kitab suci selain Alquran yang mereka sebut sebagai Tadhkirah atau Tazhkirah. 

    Menurut Kasi Intel Kejari Tanah Bumbu, Rizki Purbo Nugroho, Tim PAKEM merekomendasikan terhadap keberadaan JAI di Tanah Bumbu dilakukan dengan cara persuasif.

    "Untuk JAI dan Guru Arbain sementara masih persuasif," ujar Rizki.

    Namun tambah Rizki, yang lebih berperan terkait masalah itu adalah MUI Kabupaten Tanah Bumbu.

    Terkait keberadaan JAI di Tanah Bumbu terutama di wilayah Desa Sepunggur Kecamatan Kusan Hilir, seorang Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, H. Hasanuddin, S.Ag mengaku pernah memperingatkan Guru Arbain terkait ajarannya itu.

    "Saya pernah memperingatkan masalah itu kepada guru yang bersangkutan, yang dijawabnya sudah berhenti," ungkap H. Hasanuddin, S.Ag dari Fraksi PKB ini beberapa waktu lalu. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...