"Kami yakin dengan potensi kami yang kembali terpikat dengan karya-karya tradisional terutama khas etnik Dayak di Kalimantan ini, karya kami ini pasti menyentuh semua orang untuk koleksi bahkan untuk souvenir kepada siapapun," ungkap Udhin Chirax, seorang Seniman yang telah melanglang buana dengan keahliannya yang kini semakin banyak mengeluarkan karya yang khas etnik Dayak Kalimantan.
"Mandau ini duplikat Mandau Tjilik Riwut, coba lihat ukiran-ukirannya, dan kacapi ini bisa dimainkan untuk apa saja sesuai keahlian dan trik menggunakannya," kata Chirax lagi sembari memperlihatkan mandau dan bermain kacapi mengangkat melodi lagu The Final Countdown.
Karya-karya Udhin Chirax lainnya yang terpamer di Souvenirshop DayaKreatif di Jl. Panglima Batur memang masih minim, tapi beberapa order pesanan dari peminat semakin banyak dan dikerjakannya bersama rekan-rekan Seniman lainnya.
"Semenjak dulu kami tergabung di DayaKreatif ini, dan yang pasti niat kami ingin memperlihatkan kembali karya-karya khas etnik dari suku Dayak dan semoga karya-karya dari para Seniman ini terus berkembang dan diperhatikan oleh pemerintah untuk pengembangannya," tutur Dolok Martimbang, pemilik legalitas perusahaan DayaKreatif yang sangat lama bertugas di Majalah Indonesia Indah-Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Souvenirshop yang mereka kelola ini tepat di samping rumah jabatan Bupati Kapuas dan tepat di belakang Polisi Militer (PM), dan mereka berharap ada pengembang yang siap berkerjasama untuk memajukan usaha ini. (Alif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.