courtesy : Metro TV |
Banjir di beberapa titik di dalam kota Kotabaru bahkan sudah menjadi langganan saat curah hujan turun cukup tinggi. Seperti di Jln. Veteran Km 1, Jln. Agussalim, Jln. Brigjen H. Hasan Basri (GOR), Jln. Jamrud (Komplek perkantoran, Kodim).
Beberapa waktu lalu Jln. Singabana (Bakti) juga turut terendam luapan air, daerah yang sebelumnya belum pernah terendam saat hujan turun.
Wajar bila masyarakat daerah langganan banjir mengeluh dengan kondisi seperti ini. Karena permasalahan banjir ini tidak hanya saat ini mereka alami. Tapi sudah tahunan menjadi langganan banjir.
Ini terjadi karena aliran air seperti sungai sudah tidak mampu menampung laju air saat hujan. Apalagi saluran air banyak yang tidak berfungsi maksimal.
Seperti di Jln. Agussalim, dulu pernah dibuatkan saluran air yang cukup besar menuju langsung ke laut. Namun sepertinya saluran air itu tidak "mampu" mengalirkan air saat debit air cukup tinggi dari hulu.
Rasanya sudah saatnya Pemerintah Daerah merevitalisasi sungai dan saluran air. Melihat kondisi beberapa waktu lalu banjir terjadi di tempat yang tak pernah banjir menjadi sinyal ada yang kurang dari 'lalulintas' air dari hulu ke hilir.
Revitalisasi aliran sungai dan saluran air harus menjadi prioritas selain revitalisasi objek wisata Siring Laut.
Jangan sampai "kepungan banjir" menjadi lebih parah karena dianggap hanya merupakan "kondisi alam tidak bersahabat".
Pemerintah Daerah melalui dinas terkait harus segera mencari solusi mengantisipasi langganan banjir saat curah hujan turun cukup tinggi. Bukan saling melempar kesalahan kenapa banjir sering terjadi. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.