Wakil Ketua DPRD Propinsi Kalsel, M. Syaripuddin, SE, M.AP atau akrab disapa Bang Dhin, merasakan semakin besar keperihatinan karena belum kuatnya persamaan persepsi terkait penanggulangan stunting di Kalsel."Pemprop Kalsel berencana memberikan susu formula sebagai tambahan asupan gizi, saya berharapnya itu harus tepat sasaran, umur berapa yang dikasih ? Harus diawasi benar-benar. Libatkan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)," ujar Bang Dhin, yang digadang-gadang maju sebagai Calon Gubernur Kalsel di Pilkada 2024 mendatang.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.
Kalsel menempati urutan ke 6 kasus stunting tertinggi di Indonesia dengan angka 30 poin. 6 kabupaten dengan angka stunting lebih tinggi dari rata–rata propinsi, yaitu Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kabupaten Balangan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar.
"Bagaimana caranya agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan ? Inilah gunanya Posyandu yang sudah ada sejak 70 tahunan lalu. Aktifkan kembali Posyandu-Posyandu yang mati suri. Atau kalau cakupannya terlalu luas bisa dilakukan pengkaderan," pungkas Bang Dhin. (PR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.