Fenomena munculnya Khilafatul Muslimin, menurut Pendiri Peace Generation, Irfan Amalee, adalah bentuk ketidakpuasan sekelompok masyarakat terhadap Pancasila. Padahal kata Irfan, Ideologi Pancasila sudah sangat tepat diterapkan di Indonesia.
Kelompok Khilafatul Muslimin yang dengan sengaja menyebarluaskan paham khilafah menjadi ancamam terhadap ideologi negara. Kehadiran mereka dapat menimbulkan perpecahan dan merusak kedamaian di tanah air.
Menurut Irfan Amalee mengatakan, fenomena Khilafatul Muslimin ini dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang baik itu melalui perspektif hukum, sosial atau pendidikan.
"Kalau perspektif hukum, di Indonesia kan sudah jelas apa hal-hal yang itu tidak sejalan dengan ideologi Pancasila bukan hanya ideologi kekhilafahan ya, ideologi lain yang bertentangan yang itu akan dianggap disintegrasi bangsa, itu negara punya hukumnya sendiri," kata Irfan, dalam diskusi bertema 'Pendidikan Toleransi, Bentengi Radikalisme' yang diadakan secara virtual, Rabu pekan lalu.
Namun jika dilihat dari perspektif sosial dan perspektif pendidikan, kata Irfan, munculnya Khilafatul Muslimin itu merupakan akibat dari abainya bangsa Indonesia mengawasi paham yang bertentangan dengan Pancasila. Sehingga paham-paham non Pancasila tersebut dapat tumbuh subur seperti sekarang ini.
"Apa yang kita lihat hari ini adalah panen yang kita kita tuai hari ini, yang benihnya pasti enggak baru kemarin sore, pasti ini udah lama. Dari mana orang-orang ini, kenapa mereka punya ideologi seperti ini, ini ditanamnya udah lama. Ini yang kita luput kita kaget melihatnya," ujar Irfan.
Irfan juga mengatakan, sebenarnya munculnya sikap intoleransi, benih-benih ekstremisme, benih-benih ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila itu sudah bertebaran di kalangan masyarakat bawah hanya saja fenomena ini kerap luput dari pengawasan.
Untuk menanggulangi hal ini menurut Irfan perlu adanya gerakan tandingan. Perlu juga perlibatan sejumlah komunitas seperti salah satunya komunitas 'Ayo Mengajar' untuk memberikan edukasi dan melawan paham yang tak sejalan dengan Pancasila.
"Kalau perspektif saya dari dunia pendidikan perdamaian yang kita lakukan, kita harus bikin tandingannya. Makanya inilah yang dilakukan oleh teman-teman Ayo Mengajar. Ayo ajarin perdamaian ke semua orang, biar orang enggak tergoda dengan ideologi-ideologi yang bertentangan. Ideologi khilafah, ideologi apapunlah ultranasionalisme, kemudian transnasionalisme yang lain-lain," ujarnya pula.
Manurut Irfan pula, padahal kalau dari perspektif 2 ormas terbesar saja NU dan Muhammadiyah; sudah final ini, sudah menyatakan itu. Muhammadiyah punya konsep darul ahdi wa syahadah. Negara ini negara yang sah tak usah berafiliasi lagi pada kekhilafahan apakah itu ISIS atau apapun. (PR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.