Editorial | Rendang Padang Versus Rica-Rica Manado - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Minggu, 12 Juni 2022

    Editorial | Rendang Padang Versus Rica-Rica Manado

    Ada-ada saja kehebohan di Negara +62 ini. Sesuatu hal yang sudah bertahun-tahun yang hanya diketahui oleh sedikit orang, dan sudah terlupakan, kembali menjadi viral dan membuat kelebihan.

    Rendang Babi.
    Atau secara umum Masakan Padang berbahan daging babi. Jadi viral, padahal kejadiannya sudah lama, dan penjualannya pun sudah lama tutup, itupun dijual secara online bukan dijual secara terbuka layaknya di rumah makan Padang yang tersebar di seantero negeri.

    Namanya juga masakan, resep aslinya berbahan daging sapi, tapi bagi sebagian orang yang ingin berinovasi, maka diganti bahannya dengan daging ayam misalnya, daging kambing, ikan, bahkan daging babi sekalipun.

    Sebagai contoh saja, masakan Manado yang bernama Rica-Rica, resep aslinya menggunakan daging babi dan ada juga anjing (erwe, Red) yang dikonsumsi oleh para orang Manado (Minahasa) yang mayoritas beragama Nasrani. Tapi karena karena ada dari orang Manado yang beragama Islam, tapi mereka juga senang makan Rica-Rica, maka bahan dagingnya mereka ganti dengan daging ayam, sapi, kambing bahkan ikan. 

    Yang disalahkan siapa sebenarnya kalau resep masakan diganti bahan dasarnya terutama daging ? 
    Inovasi, atau tindakan inovatif tak mungkin bisa disalahkan. Orang yang berinovasi yang disalahkan ?
    Tentu tidak. Baik tindakan inovatif maupun orang yang berinovasi tak mungkin disalahkan. Yang salah kalau hasil perbuatan inovatif itu merugikan orang lain yang menjadi pengguna sedangkan ia tak diberitahu tentang produk inovatif tersebut.

    Masakan, resep masakan itu jelas tak memiliki agama tertentu. Misalkan Rendang Padang itu beragama Islam, Rica-Rica Manado beragama Kristen, Babi Guling Bali beragama Hindu dan seterusnya.

    Masakan itu hasil kreativitas manusia yang bersifat universal, kaitannya meski tak melulu soal perut dan selera.

    Tapi memang dalam ajaran Islam terkait erat dengan ajaran agama soal halal dan haram. Kita tentu tak bisa memaksakan kehendak kepada penganut agama Non Islam kalau masakan bernama Rendang 'wajib' berbahan dasar daging sapi. Kalau untuk konsumsi di kalangan Non Islam; daging sapi mereka ganti daging babi, yang makan mereka sendiri, apakah harus dilarang ?

    Hari ini soal masakan atau makanan yang dihebohkan, entah besok atau lusa kehebohan apa lagi yang akan muncul di negara +62 ini. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...