Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Denny Wely Wolter Tompunuh, yang dianggap bertanggungjawab terhadap tindakan represif anak buahnya di lapangan terhadap warga yang berunjukrasa menentang tambang di Kampung Bowone, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Dikutip dari JPNN, Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, menilai AKBP Denny berpihak ke perusahaan.
Tindakan represif itu dilakukan saat warga Kampung Bowone, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut berunjuk rasa dengan menutup jalan ke tambang emas milik PT Tambang Mas Sangihe (TMS). Aksi unjukrasa itu mereka lakukan pada 13 hingga 15 Juni 2022 lalu. Akibatnya kericuhan muncul antara warga dan aparat kepolisian yang mengawal alat berat TMS, meski demikian tak ada korban jiwa.
PTUN Manado telah membatalkan ijin tambang PT TMS sehingga perusahaan tidak bisa lagi melakukan kegiatan di kawasan tambang emas tersebut, namun pihak perusahaan membangkang dengan memasukkan peralatan berat dengan dikawal Polisi, warga yang memenangkan gugatan melarang PT TMS kembali beroperasi dengan berunjukrasa.
"Yang ada ialah warga trauma karena diancam aparat yang menakut-nakuti warga dengan ancaman pidana bagi warga yang menutup jalan," kata Sugeng. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.