Religi | Wahabi, Tudingan Yang Salah Alamat - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Selasa, 31 Mei 2022

    Religi | Wahabi, Tudingan Yang Salah Alamat

    Wahabi, atau Al Wahabiyah, banyak disebut di kalangan umat Islam akhir-akhir ini terutama di Indonesia.

    Aliran atau sekte Wahabi itu dituding sebagai sesat dan memusuhi mayoritas umat Islam yang berpaham Ahlussunnah atau biasa disebut sebagai Islam Sunni.

    Namun sayang, tudingan terhadap Wahabi itu banyak berdasar pada ketidaktahuan bahkan tak sedikit karena kebencian semata. Tak sedikit yang menisbatkan aliran Wahabi tersebut kepada Muhammad bin Abdul Wahhab Attamimi, seorang Syaikh yang turut menjadi pendiri negara Arab Saudi sekarang ini.

    Dari namanya saja Muhammad, maka mestinya penisbatan adalah; Muhammadi, atau bisa pula Muhammadiyah, bukan kepada nama ayah beliau, Abdul Wahhab Attamimi.

    Sama-sama menggunakan nama Abdul Wahhab, yang seorang di belakang namanya (bin) sedangkan yang seorang lagi sebagai nama utama, nama depan.

    Muhammad bin Abdul Wahhab Attamimi bukanlah orang yang sama dengan Abdul Wahab bin Abdurrahmad bin Rustum. Mereka adalah 2 pribadi yang berbeda, yang hidup berlainan masa dengan rentang waktu sekitar 10 abad.

    Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum, wafat 211 H. Adalah pendiri Al Wahabiyah, yang merupakan firqah (sekte) sempalan Ibadhiyah Khawarij yang muncul pada abad ke 2 hijriyah.
    Sekte Al Wahabiyah ini bersikap sangat ekstrem terhadap Ahlussunnah dan sangat jauh dari ajaran Islam.

    Sedangkan Muhammad bin Abdul Wahhab Attamimi, wafat pada 1206 H. Beliau merupakan seorang Syaikh atau Ulama yang sangat dikenal terutama di Arab Saudi, dan pengajarannya dijadikan dasar bagi Kerajaan Arab Saudi. 

    Karena ketidaktahuan banyak umat Islam, maka tudingan ajaran atau paham Wahabi adalah sesat ditujukan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab Attamimi. Dan tak sedikit Ustad, Guru Agama, bahkan Ulama sendiri yang seolah menutupi kebenaran tanpa berusaha memberikan pencerahan akan hal yang sebenarnya kepada umat Islam. (Red/dari berbagai sumber)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...