Menurut penjual pentol keliling yang mengaku sudah lebih 5 tahun jualan; harga ikan tengiri yang mahal tidak memungkinkan untuk dijadikan bahan baku pentol yang dijual murah.
"Bukan tak ada untungnya kalau bahan bakunya ikan tengiri, tapi untungnya sangat tipis sekali," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh seorang pengrajin kerupuk ikan di Pagatan. Kalau bahan bakunya ikan tengiri untuk kerupuk; untungnya sangat tipis.
"Kalau bahan bakunya ikan tengiri; untungnya sangat tipis sekali, sama saja kita asal kelihatan kerja supaya produksi tak terhenti," ujar pe pengrajin kerupuk itu.
Jenis ikan yang kini banyak dijadikan bahan baku pembuatan pentol adalah ikan Bogor (Bugis; Jukueja), yang di wilayah Kecamatan Satui disebut ikan Tuyul. Dalam bahasa Indonesia ikan tersebut disebut Kurisi, bentuknya sepintas mirip ikan Kakap Merah (Bugis; Bambangan) namun bentuknya kecil dengan bagian kepala yang keras.
"Ada juga yang bikin pentol dengan ikan Parang-parang, tapi kebanyakan bahan bakunya ikan Bogor karena harganya jauh lebih mudah," ungkap seorang penjual pentol.
Menurutnya harga ikan Bogor yang sudah jadi adalah Rp 30 ribu per kilogram, sedangkan ikan Parang-parang seharga Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kilonya di penjual. Namun tambahnya kebanyakan para penjual pentol jelas memilih yang murah; yakni ikan Bogor. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.